ROY MARTEN Ungkapkan Deritanya Saat Dalam Rutan

Surabaya

“Waktu saya ditangkap untuk yang pertamakalinya kemudian dijebloskan kedalam rutan, hati kecil ini masih tidak percaya. Karena itu, saya merasa biasa-biasa saja. Tidak ada penyesalan ataupun pengalaman spiritual”.

Tetapi, lanjut ROY, ketika kemudian untuk keduakalinya tertangkap dan dijebloskan kembali kedalam rutan, ROY mulai terpuruk. “Tapi didalam keterpurukan itu, justru saya mendapatkan pengalaman yang cukup banyak dan luar biasa,” terang ROY MARTEN.

Jumat (30/04) bersama dengan segenap civitas akademica Fakultas Hukum Untag Surabaya, ROY MARTEN diundang hadir dalam dialog interaktif mengupas dinamika dan keseharian rutan serta hukum dinegeri ini.

Penderitaan lahir batin dialami ROY MARTEN ketika harus mempertanggungjawabkan perbuatannya setelah tertangkap basah mengkonsumsi narkotika jenis sabu-sabu bersama beberapa rekannya.

Penderitaan lahir batin itu, diantaranya terrenggutnya kebebasan yang selama ini merupakan bagian dari keseharian ROY MARTEN sebagai public figure yang cukup dikenal di tanah air. “Ketika itu saya betul-betul terpuruk dan kehilangan kepercayaan diri. Saya berpikir ketika itu habis sudah karir dan keartisan saya,” ungkap ROY MARTEN.

Dan ketika seorang Ibu bertanya, tentang apa hubungannya dengan tema dialog: Penjara Itu Seksi, ROY menjelaskan bahwa itu sekedar intermezzo. “Tapi jangan karena saya bilang seksi kemudian kawan-kawan ingin melihat dan merasakan sendiri kehidupan dalam penjara. Tidak enak sama sekali!!!” pungkas ROY MARTEN yang disambut tepuk tangan undangan, Jumat (30/04).

sumber: suarasurabaya.net Jumat, 30 April 2010