Cool Blue Outer Glow Pointer

بِسمِ اللَّهِ الرَّحمٰنِ الرَّحيمِ

Tuesday, December 18, 2012

NAPI CRAFT 2012: “Sebuah Semangat untuk Terus ‘Memanusiakan’ Narapidana”

(sumber: kemenkumham.go.id)
Jakarta
Apa yang terlintas di pikiran Anda saat mendengar kata narapidana? Seram, urakan, liar, menakutkan, bengal, susah diatur, dan sederet sifat-sifat negatif lainnya? Kenyataanya, narapidana—atau yang juga biasa disebut warga binaan pemasyarakatan (WBP), hanyalah manusia biasa. Manusia yang khilaf dan berniat untuk bertaubat.

Untuk mendukung WBP menjadi manusia yang berguna dan menyadari bahwa diri mereka bisa bermanfaat bagi masyarakat banyak secara kreatif, inovatif, dan produktif, Kementerian Hukum dan HAM melalui Direktorat Jenderal Pemasyarakatan membina mereka melalui program-program bengkel kerja. Bengkel kerja diharapkan dapat membangkitkan semangat pengabdian serta perubahan sikap, mental, dan spiritual agar dapat diterima kembali di masyarakat kelak.

Bengkel Kerja meliputi penyaluran bakat dan keahlian WBP sehingga dapat memperoleh nilai ekonomi dari apa yang mereka kerjakan. Hasil yang diperoleh dari kegiatan Bengkel Kerja telah dipasarkan dengan dukungan Kementerian Perindustrian dan PT. Sarian melalui MoU 2011.

Bengkel Kerja Digarap Makin Serius

Beberapa lembaga pemasyarakatan (lapas)/ rumah tahanan negara (rutan) yang memiliki galeri hasil karya WBP, sudah mengikuti beberapa event pameran sepanjang 2011-2012. Karena mendapat respon positif dari masyarakat, kini Kementerian Hukum dan HAM makin serius menggarap bengkel kerja tersebut.

Dengan diprakarsai Evi Amir Syamsudin (istri Menteri Hukum dan HAM) beserta Dharma Wanita Kementerian Hukum dan HAM, lahirlah NAPI CRAFT 2012, yang diselenggarakan pada Senin-Jumat (17-21 Desember 2012) di The East Building, Mega Kuningan, Jakarta Selatan. NAPI CRAFT 2012 dilandasi semangat bahwa WBP adalah manusia dan berhak mendapatkan tempat dalam kehidupan bermasyarakat. 

NAPI CRAFT 2012 dibuka Evi Amir Syamsudin dan Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Linda Gumelar pada Senin (17/12), dengan disaksikan Menteri Hukum dan HAM Amir Syamsudin. Evi selaku Ketua Pengarah Napi Craft 2012 menyatakan bahwa kegiatan ini initerinspirasi ketika dirinya maupun ibu-ibu Dharma Wanita lainnya mendampingi suami mereka, saat mengunjungi lapas di beberapa provinsi di Indonesia. Di sana, mereka melihat para narapidana sedang beaktivitas dalam bengkel kerja dan menghasilkan produk-produk yang tidak kalah dengan yang ada di luar lapas/ rutan.

WBP, Potensi Besar Majukan Program Pemerintah di Bidang Ekonomi Kreatif

Pameran hasil karya WBP ini tidak berjalan sendirian. Pameran ini selaras dengan perkembangan lingkungan strategis global dan kebijakan pembangunan nasional bidang pariwisata dan ekonomi kreatif. Di antaraya, termaktub dalam Peraturan Pemerintah RI No. 50 Tahun 2011 tentang Rencana Induk Pembangunan Kepariwisataan Nasional tahun 2010-2025 dan Instruksi Presiden No. 6 Tahun 2009 tentang Pengembangan Ekonomi Kreatif.

Karena itu, demi mewujudkan kesejahteraan dan kualitas hidup masyarakat Indonesia dengan menggerakkan kepariwisataan dan ekonomi kreatif, salah satunya adalah melalui Bengkel Kerja WBP. Bagaimana tidak? Saat ini, data WBP yang ada di lapas/ rutan di seluruh Indonesia sebanyak 149.873 orang. Jumlah tersebut merupakan potensi yang luar biasa bila dioptimalkan guna menghasilkan suatu produk untuk mendukung program pemerintah dalam bidang ekonomi kreatif.

Napi Craft 2012 Usung Tajuk “We Care

Tajuk “We Care” yang akan mudah dilihat di sepanjang perhelatan lima hari ini, mengandung makna bahwa Kementerian Hukum dan HAM memiliki kepedulian yang tinggi akan keberadaan WBP. Pameran ini diharapkan dapat memulihkan kembali kondisi WBP sehingga dapat memiliki nilai jual dalam masyarakat dan bukan hanya dikenal sebagai sampah masyarakat.

(sumber: kemenkumham.go.id)
Tajuk tersebut didukung dengan maskot Napi Craft 2012, yakni binatang Rakun. Anjing Rakun (Nyctereutes procyonoides, bahasa Inggris: Raccoon dog) adalah hewan mamalia dari famili Canidae dan satu-satunya spesies dari genus Nyctereutes.

Rakun termasuk binatang liar berwajah menyeramkan yang cukup unik. Kelebihannya terletak di tengah-tengah kekurangannya. Penglihatan seekor rakun termasuk kurang baik, malah cenderung buta warna. Namun, saat berburu ternyata dia bisa menangkap mangsanya dari jarak yang cukup jauh. Dia tidak menggunakan matanya, tapi pendengarannya.

Rakun sanggup mencari makan yang jauhnya bermil-mil dari sarangnya jika bahan makanan yang dekat dengan sarangnya sudah menipis. Rakun juga pembuat sarang dengan cekatan & luar biasa. Selain itu dia yang sebenarnya termasuk binatang pemakan serangga bisa menjadi pemakan segala demi mempertahankan hidup.

Dapat disimpulkan, pemakaian maskot rakun merupakan simbol bahwa narapidana meskipun terlihat menyeramkan, menakutkan, liar, dan tidak bersahabat, ternyata juga memiliki kelebihan. Narapidana sanggup bertahan hidup di tengah-tengah kesulitan hidupnya. Narapidana dapat menggunakan masa-masa selama di tahanan, menjadi tempat memperbaiki diri dengan meningkatkan kemampuan menghasilkan karya-karya kreatif dan inovatif yang mempunyai nilai ekonomi, sehingga bisa menjadi individu yang produktif.

Napi Craft 2012, Pameran dengan Beragam Demo

Stan-stan yang dihadirkan pada pameran bertema “Membangun Manusia Mandiri Melalui Bengkel Kerja Bangkit Guna Mendukung Ekonomi Kreatif Indonesia” ini akan menampilkan beragam karya dari narapidana se-Indonesia. Karya-karya tersebut tidak kalah dengan produk yang secara komersil dijual di pasaran.
           
Di antara yang akan dipamerkan adalah miniatur sepeda motor dari Lapas Klas I Tangerang, berbagai lukisan cat air dan cat minyak dari Rutan Klas IIB Bangli, sandal kulit dari Lapas Klas IIB Banceuy, bola kaki dari Lapas Klas I Cirebon, dan sangkar burung dari Lapas Klas I Surabaya.

Selain itu juga pengunjung dapat melihat patung onyx berbentuk harimau dari Lapas Klas IIB Tulung Agung, bulu mata palsu dari Lapas Klas IIB Garut, furnitur kursi teras dari Lapas Narkotika Klas IIA Cirebon, baju olah raga dari Lapas Klas IIB Cianjur, dan krim lulur tubuh dari Lapas Klas IIB Donggala.

Selain memamerkan hasil-hasil karya WBP, NAPI CRAFT 2012 juga akan dipenuhi dengan demo-demo dari WBP. Seperti, melukis pada daun pisang, menyulam kaos, membuat sandal hotel, membatik, membuat kue, membuat keset, melukis pada gelas dan piring, membuat kerajinan tangan dari koran bekas, membuat kerajinan lampu dari kerang, membuat bola, membuat kursi rotan sintetis, membuat roti khas narapidana, dan melukis cara narapidana.

Napi Craft 2012, Perpaduan “Exhibition dan Entertainment”

Selain pameran, Napi 2012 juga mengedapankan unsur hiburan. Di antaranya adalah mantan WBP, Ariel “NOAH”, yang akan bernyanyi sebelum dan sesudah dirinya memberikan testimoni mengenai pengalamannya selama mendapat pembinaan di dalam lapas. Selain Ariel, juga ada persembahan dari Vocal Group Lapas Klas I Cipinang, Waru Band (band mantan napi yang saat ini sudah eksis di dunia hiburan), tarian dari Lapas Klas IIA Bogor, serta tarian dan nyanyian dari Lapas Anak Klas IIA Tangerang.

Dengan konsep pameran dan hiburan ini lah, Kementerian Hukum dan HAM berharap dapat menjaring pengunjung yang banyak. Bukan untuk sekadar menunjukkan kepada masyarakat bahwa narapidana juga bisa kreatif, inovatif, dan produktif. Namun lebih luas lagi, melalui Napi Craft 2012, diharapkan para pengusaha memiliki minat untuk bekerja sama dalam hal produksi maupun pemasaran.

sumber: kemenkumham.go.id, Senin, 17 Desember 2012

BACA SELENGKAPNYA......................

Pemerintah Upayakan Napi Bisa Kerja Saat Bebas

Dirjen Pemasyarakatan KemenkumHAM, Sihabuddin (sumber:tribunnews.com)
Jakarta
Pemerintah berupaya agar narapidana yang dikembalikan ke masyarakat dapat memperoleh pekerjaan yang layak. Demi menjamin hal tersebut, tiga kementerian akan mengeluarkan Surat Kesepakatan Bersama (SKB).

Menurut Dirjen Pemasyarakatan Kemenkumham, Sihabuddin, saat ini Kemenkumham bersama dua kementerian lain yaitu Kementerian Sosial dan Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi tengah menggodok SKB Tiga Menteri tersebut. Rencananya, pada tahun 2013 mendatang, SKB itu akan diterbitkan.

"Jadi dengan adanya SKB itu, nanti narapidana yang sudah bebas bisa mendapatkan penyaluran pekerjaan," kata Sihabuddin di sela-sela acara Napi Craft 2012 di East Building, Jakarta Pusat, Senin (17/12/2012).

Napi Craft, merupakan pameran hasil karya narapidana seluruh Indonesia.

Sihabudin menjelaskan, sebelum narapidana tersebut bebas, mereka akan mendapatkan pelatihan kerja dari Kemennakertrans. Setelah bebas, mereka akan ditangani Kementerian Sosial sebagai pihak yang menyalurkan mereka ke dunia kerja.

Adapun pelatihan-pelatihan yang diberikan selama di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) yaitu berupa keterampilan praktis seperti mekanik mesin, cukur rambut, tambal ban, dan lain-lainnya. Sehingga, saat mereka  bebas, para narapidana itu sudah siap kerja.

Di tempat yang sama, Menkumham, Amir Syamsuddin merasa optimis jika para narapidana memiliki potensi untuk bersaing di dunia kerja dan dunia usaha.

Buktinya, terang Amir, para narapidana tersebut dapat menghasilkan produk-produk bernilai ekonomis yang saat ini dipamerkan dalam acara Napi Craft 2012.

"Pameran hasil karya napi ini selaras dengan perkembangan lingkungan strategis global dan kebijakan pembangungan nasional di bidang pariwisata dan ekonomi kreatif," kata Amir.

Menurut Amir, banyak hasil karya narapidana yang telah dipasarkan ke luar negeri.

sumber: tribunnews.com, Senin, 17 Desember 2012

BACA SELENGKAPNYA......................

30 Napi di Manokwari Diusulkan Dapat Remisi Natal

ilustrasi
Manokwari
Sebanyak 30 orang narapidana (napi) Lembaga Permasyarakatan (Lapas) Kelas IIB, Manokwari, Papua Barat diajukan untuk mendapatkan remisi yang akan diserahkan tepat di hari Natal.

Kepala Lembaga Permasyarakatan (Lapas) Kelas IIB Manokwari, Yosep Weyasu mengatakan, 30 warga binaan alias Napi ini dinilai layak memperoleh remisi Natal, lantaran mereka memenuhi kriteria yang diberikan dari Kemenkumham.

Remisi yang diajukan, menurut Yosep, bervariasi mulai dari remisi 2 bulan, 1 bulan 15 hari, dan 1 bulan. Bahkan para napi ini ada di antaranya yang memperoleh remisi hanya 15 hari. "Pembacaan remisi nanti dilakukan bertepatan dengan hari Natal, tanggal 25 Desember," ujarnya, Senin (17/12/2012).

Untuk itu, Yosep sangat berharap kepada Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham) di Jakarta dapat mengabulkan remisi bagi 30 narapidana yang telah diajukan oleh Lapas Manokwari. "Mereka yang kami ajukan ini, selama ini berkelakuan baik. Dan anggapan kami mereka layak memperoleh remisi," tuturnya. 

sumber: kompas.com, Senin, 17 Desember 2012

BACA SELENGKAPNYA......................

Thursday, December 13, 2012

Kemenkumham Mendapatkan Penghargaan Dari KPK

Jakarta
Komisi Pemberantasan Korupsi melalui Direktorat Penelitian dan Pengembangan melakukan survey integritas Sektor Publik 2012. Dalam pemaparan oleh tim yang diketua oleh ibu Ratna dari KPK, survey dilakukan di 33 kota seluruh Indonesia dalam hal ini ibu kota propinsi.

Survey ini untuk mengetahui tingkat kepuasaan masyarakat atas pelayanan publik yang dikelola masing-masing instansi. Penelitian dan survey ini juga untuk mengetahui sejauh mana integeritas dalam pelayanan yang standarisasinya sudah ditentukan oleh KPK. Jadi survey ini dilakukan dengan metodologi dan parameter yang jelas ukurannya kata Ratna. Indikator penilaian survey ini sangat ketat, mulai apakah dalam pelayanan publik menerima uang tambahan, apakah pelayanan yang dilakukan susah? Apakah perantara atau calo dalam pemberian layanan ini banyak? Bagaimana calo beroperasi dalam pelayanan ini ?

Dalam pemaparan ini juga dihadari 2 orang pimpinan KPK, Busyro Moqodas dan Bambang Widjajanto juga dijelaskann bahwa survey ini untuk melakukan pencegahan terhadap tindak pidana korupsi.

Dalam arahannya pimpinan KPK juga memberikan beberapa arahan tentang pencapaian yang telah dilakukan masing-masing instansi dalam pencegahan tindak pidana korupsi. Bambang Widjajanto juga berharap hasil ini tidak menjadikan kita puas dan akan terus berusaha mencari metodologi yang efektif dalam pencegahan tindak pidana korupsi, karena masing-masing instansi tidak berdiri sendiri dalam memberikan pelayanan publik, ada saling keterkaitan yang perlu dipahami bersama. Karena tidak mungkin dengan pegawai yang sedikit, beban pencegahan dan pemberantasan korupsi dilaksanakan sendiri oleh KPK.

Dalam pemaparan dijelaskan bahwa Kementerian Hukum dan HAM mendapatkan rangking 1 (satu) dalam survey kepuasaan masyakat terhadap pelayanan publik untuk instansi vertikal. Dalam daftar yang dikeluarkan oleh KPK, Kementerian Hukum dan HAM berada diatas Kepolisian dan Mahkamah Agung. Penghargaan hasil Survey terbaik ini diterima oleh Bambang Rantam Sariwanto, Sekretaris Jenderal Kementerian Hukum dan HAM yang langsung diserahkan oleh Wakil Ketua KPK, Bambang Widjajanto. (Dedet)

sumber: kemenkumham.go.id, Selasa, 11 Desember 2012

BACA SELENGKAPNYA......................

Friday, December 7, 2012

Ingin Kabur, Napi Gempal Terjepit di Lubang Pelariannya

Rafael Valadao terjepit di lubang buatannya sendiri, sementara para sipir menertawakan napi yang gagal kabur ini. (sumber:Kompas.com)
Brasilia
Melarikan diri, mungkin adalah salah satu hal yang ada di dalam pikiran setiap narapidana. Tak terhitung banyaknya upaya melarikan diri dari penjara. Sebagian berhasil lolos, namun lebih banyak yang gagal.

Salah satu yang gagal lolos dari penjara adalah Rafael Valadao, penghuni lembaga pemasyarakatan Ceres, Brasil. Rafael yang membuat lubang di tembok selnya tentu berharap saat lubang itu selesai maka dia bisa lolos dan menghirup udara bebas.

Namun, ternyata napi berkepala plontos itu salah perhitungan. Lubang yang dibuatnya tak cukup besar. Separuh badan gempal Rafael sudah berada di luar sel ketika pinggangnya terjepit di lubang tersebut dan tak bisa bergerak sama sekali.

Aksi konyol ini diketahui para penjaga penjara. Mereka langsung mendatangi sel Rafael. Setibanya di sana, para penjaga itu tidak langsung menolong Rafael. Mereka berkumpul dan menertawakan usaha melarikan diri yang gagal itu.

Rafael menghuni sel itu bersama tiga napi lainnya. Seorang napi yang lebih kurus berhasil kabur. Sementara harapan dua napi lainnya untuk lolos pupus setelah Rafael terjepit di lubang pelarian.

Pihak lembaga pemasyarakatan kemudian menghubungi pasukan pemadam kebakaran yang datang pada pukul 02.00 dini hari waktu setempat.

Pasukan pemadam kebakaran akhirnya bisa 'membebaskan' Rafael yang memiliki berat badan 101 kg. Kemudian dia dibawa ke rumah sakit di bawah pengawalan ketat polisi.

Kepolisian Negara Bagian Goias menanggapi usaha pelarian yang gagal ini.

"Dia (Rafael) berteriak kesakitan ketika pasukan penolong tiba. Dia nampaknya tak memperhitungkan ukuran perutnya," kata seorang juru bicara kepolisian.

sumber: kompas.com, Kamis, 6 Desember 2012

BACA SELENGKAPNYA......................

Tuesday, December 4, 2012

5 Penjara Termewah di Dunia

Banyak orang yang nggak mau masuk penjara karena takut mendapat perlakuan dan fasilitas yang sangat buruk, tapi mungkin kalian bakal berpikir 2 kali setelah melihat penjara-penjara super mewah ini :

1.  Al Capone, Philadelpia
1. (sumber: unikgaul.com)
Penjara Al Capone digunakan sebagai sel khusus dengan fasilitas khusus yang tidak ada narapidana lain yang bisa mendapat fasilitas tersebut. Selama 8 tahun, Al Capone menjadi raja kecil yang menikmati semua fasilitas tersebut. Dia bisa mendapatkan makanan yang ia inginkan, membaca buku yang dia suka, dan menikmati perawatan tubuh yang nggak bisa didapat oleh narapidana lain. Diperkirakan Al Capone menghabiskan biaya lebih dari satu juta dollar untuk bisa menikmati fasilitas penjara tersebut sebelum ia meninggal.

2. Penjara Bintang Lima, Austria
2. (sumber: unikgaul.com)
Secara harfiah, Penjara Bintang Lima sama seperti Hotel bintang lima! Setiap narapidana punya akses untuk menikmati sendiri sel yang luas dengan TV dan kasur yang nyaman. Di luar sel mereka bisa olahraga, makan makanan enak, baca majalah terbaru, dan melakukan banyak hal menyenangkan lainnya yang nggak mungkin ditemukan di penjara Guantanamo.

3. Penjara Halden, Norwegia
3. (sumber: unikgaul.com)
Penjara Halden mungkin bukan yang paling mahal, tapi menjadi salah satu penjara terbaik di dunia. Lebih mantap dari penjara-penjara sebelumnya, Penjara Halden dilengkapi dengan fasilitas hiburan ‘tingkat tinggi’ seperti TV, Sound system, kamar yang luas, perpustakaan yang lengkap, bar, dan bahkan jalur jogging! Di luar penjara, tersedia juga gedung tambahan bagi keluarga narapidana yang ingin berkunjung. Wah, penjara yang punya fasilitas mess kantor? Siapa yang nggak mau?

4.  Fasilitas Koreksi Otago, Otago Selatan
4. (sumber: unikgaul.com)
Penjara ini memanjakan para narapidananya dengan fasilitas VIP. Kelebihannya dibanding penjara Santa Ana, penjara Otago ini menyediakan pemanas lantai dan TV layar datar di setiap dinding penjara. Di ruangan lain juga terdapat gym dan ruangan membaca! Kapasitas maksimal fasilitas penjara ini menampung 335 narapidana dan telah meningkat dengan biaya lebih dari $218.000.000!! Wah, bahkan penjara yang satu ini jadi lebih mirip mini apartemen ya.

5.  Penjara Santa Ana, California
5. (sumber: unikgaul.com)
Di Penjara Santa Ana, semuanya bersih banget! Penjara ini memang dirancang untuk mengembalikan para narapidana ke jalur yang benar, nggak heran kalo manajemen dan orang-orang yang menghuni penjara ini tertib dan juga bersikap ramah.

Oh, ya, di sini setiap narapidana menempati kamar yang luas dan diberi kebebasan buat mengakses alat elektronik mereka, seperti laptop atau iPod! Sehari-hari mereka tidur di atas tempat tidur yang nyaman banget, nonton TV milik pribadi, bebas membaca majalah favorit, dan bebas memakan menu favorit mereka. Uniknya lagi, penjara Santa Ana tempatnya terbatas dan setiap narapidana dikenai biaya mulai dari $ 75 - $ 175 untuk bisa menikmati segala fasilitas yang ada. Hmm.. Ini penjara atau hotel, ya?

sumber: unikgaul.com

BACA SELENGKAPNYA......................

Monday, December 3, 2012

Harga Batik Buatan Napi Ini Rp 600.000

Sihabudin saat mengunjungi butik batik buatan napi. (kompas.com)
Kendal
Batik buatan penghuni Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) IIA Kendal, Jawa Tengah, dijual di butik batik Gardenia. Harganya mulai dari Rp 125.000 hingga Rp 600.000. Semua batik yang dijual tersebut bermotif batik kendal yang menonjolkan flora dan fauna.

Butik batik Gardenia yang terletak di kompleks Pasar Kendal itu, Jumat (30/11) pukul 14.00, dikunjungi langsung oleh Direktorat Jendral (Dirjen) Lapas Sihabudin.

Sihabudin yang didampingi Kepala Lapas IIA Kendal, Prasetyo, di sela-sela kunjungannya, mengaku butik batik Gardenia ini perlu dikembangkan karena sangat menjanjikan. Ia juga meminta agar batik buatan napi Lapas Kendal ini dipamerkan dalam kegiatan Napi Craft yang akan dilaksanakan pada 17-21 Desember 2012 di Jakarta. Dalam pameran tersebut akan dipamerkan 60 persen produk lokal dan 40 persen produk luar negeri.

"Selain Kendal, beberapa lapas lain juga telah memberi pelatihan membatik, di antaranya Pemalang, Cipinang, Madura, dan Tangerang. Bahkan, untuk Tangerang ini, batiknya sudah go public," kata Sihabudin.

Sementara itu, Prasetyo yang didampingi Kasi Kegiatan Kerja Lapas Suranto mengatakan, program pelatihan batik ini awalnya diikuti lebih dari 22 warga binaan, tetapi kini tinggal 11 warga binaan yang aktif membatik. Untuk menjualkan batik dan memberikan pelatihan kepada napi, pihaknya melakukan kerja sama dengan butik batik Gardenia.

"Warga binaan yang membatik kami beri intensif hasil kerjanya dengan patokan berdasarkan tingkat kesulitan motif batiknya. Kalau motif batiknya sulit dan penuh, kami beri intensif antara Rp 30.000-Rp 50.000. Untuk motif batik yang sederhana kami beri intensif Rp 20.000-Rp 30.000," ujar Prasetyo.

Di lain pihak, pemilik batik Gardenia, Idah Kusumadewi, mengaku sangat senang bisa bekerja sama dengan Lapas IIA Kendal. Supaya para napi bisa membetik dengan baik dan benar, pihaknya telah mengajarinya setiap minggu sekali. "Selain memberikan pelatihan, kami juga menyelesaikan hasil karya warga binaan dan memasarkannya," katanya.

sumber: kompas.com, Jumat, 30 November 2012

BACA SELENGKAPNYA......................

BNN Usul Narapidana yang Divonis Mati Diisolasi

illustrasi
Jakarta
Kepala Bagian Humas Badan Narkotika Nasional Komisaris Besar Sumirat Dwiyanto mengatakan, hukuman mati dan sempitnya kehidupan di balik jeruji besi bukan penghalang bagi mereka untuk mengendalian narkoba.

Menurutnya, salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah dengan memindahkan napi vonis hukuman mati di tempat yang berbeda dari napi lainnya.

Untuk itu, Sumirat mengatakan, ada pembicaraan antara BNN, Kejaksaan Agung, dan Kementerian Hukum dan HAM. Temasuk, institusi lain untuk menempatkan para terpidana mati di tempat khusus yang terisolasi, tidak bersama napi lain.

Pasalnya, para terpidana mati ini dikhawatirkan akan mengganggu proses rehabilitasi diri napi lain.

"Kalau perlu di lapas khusus di pulau tersendiri. Sebab pasti ada yang membujuk dan mempengaruhi napi lain yang tidak divonis mati," kata Sumirat saat dihubungi, Minggu (2/12/2012).

Menurut Sumirat terlibatnya para terpidana mati dalam kasus jaringan narkoba lantaran mereka masih harus tetap menghidupi keluarga. Sementara eksekusi hukuman mereka tinggal menunggu waktu.

"Dengan adanya hukuman mati mereka nothing to lose. Nyawa cuma satu, mau ngapain lagi. Contohnya Yoyok, hukumannya sudah 35 tahun enam bulan," ujarnya.

Selain dipisahkan dalam lapas khusus, Sumirat mengatakan adanya usulan untuk mempercepat eksekusi jika terpidana mati proses hukumnya sudah incraht.

Pasalnya, di salah satu lapas di Nusa Kambangan ada seorang terpidana mati yang menunggu eksekusi hingga 40 tahun. "Bahkan sampai meninggal dunia belum juga dieksekusi," katanya.

sumber: tribunnews.com, Minggu, 2 Desember 2012

BACA SELENGKAPNYA......................

Tiga Napi di Aceh Utara yang Kabur Tertangkap Kembali

(sumber: atjehpost.com)
Aceh Utara
Delapan orang narapidana penghuni Rumah Tahanan Lhok Sukon Kabupaten Aceh Utara, Aceh kabur. Peristiwa itu terjadi Minggu (2/12) sekitar pukul 07.15 WIB ketika tiba waktu sarapan pagi. Kebetulan saat itu para narapidana tersebut luput dari pengawan dua petugas keamanan di rutan saat itu.

Informasi diperoleh, menyebutkan delapan orang yang sedang menjalani pruses hukum itu melarikan diri secara memanjat jeruji besi. Ditengarai mereka saat itu bukan diruang tahan utama yang terkurung lebih ketat. Kemudian mereka menembus ke tempat parkiran.

Beberapa saat kemudian petugas baru mengetahui bahwa ada delapan napi yang kabur keluar kurungan. Setelah dikejar petugas rutan dan personel Polsek Lhok Sukon, tiga di antara mereka dibekuk kembali.

Kepala Lembaga Pemasyarakatan Lhok Sukon Saleh, mengatakan pihaknya terus mencari mereka yang kabur itu. Dia mengaku belum mengetahui secara persis kronologi hingga napi tersebut kabur dari penjagaan petugas.

Mereka yang tertangkap lagi bernama Umar, 36, waraga Desa Cempedak, Kecamatan Cot Girek, Aceh Utara, Safriadi, 37, asal Desa Jeumpa Gelumpang Tujoh, Kecamatan Matangkuli, Aceh Utara. Sedangkan satu lagi belum diketahui identitasnya.

Adapun lima napi lainnya yang masih menghiang adalah Khairun, 24, asal Desa Win Tenang Ukan, Kecamatan Permata, Kabupaten Bener Meriah, Ikhwan,38, asal Panten Nangka, Kecamatan Linge, Aceh Tengah.

Kemudian Zainal,25, warga Buket Kareueng, Pante, Aceh Timur, Ilyas,23, warga asal Birem Rayek, Kecamatan Tanah Jambo Aye, Aceh Utara, Rahman Syah,27, asal Desa Cot Seurani, Kecamatan Muara Batu, Aceh Utara.

Terakhir Abdurrahman,38, warga Driung Asli, Kabupaten Bener Meriah. Sesuai informasi, delapan napi yang kabur tersebut sebagian besar tersandung kasus narkoba dan selebihnya kasus cabul.

sumber: theglobejournal.com, Minggu, 02 Desember 2012

BACA SELENGKAPNYA......................

Dede Yusuf: Seluruh Lapas di Jabar Harus Miliki Alat Kesenian

belajar anyaman bulu mata ke warga Lapas Garut
Bandung
Wakil Gubernur Jawa Barat Dede Yusuf mengunjungi Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas II B Kabupaten Garut, Sabtu (1/12/2012). Wagub terkesima melihat lapas Garut yang manusiawi.

Dalam kunjungannya, Dede Yusuf didampingi istrinya Sendy Yusuf diterima langsung oleh Kepala Lapas R Mulyana beserta istri. Wagub sengaja membawa istri untuk meninjau para narapidana wanita yang ada di lapas tersebut.

Dede mengaku terkesima melihat lapas Garut yang sangat manusiawi karena selain dilengkapi fasilitas memadai juga terdapat pelatihan berbagai keterampilan, mulai dari produksi bulu mata, ukiran bambu sampai perbengkelan.

"Tapi masih ada satu yang kurang yaitu fasilitas kesenian, para napi dan tahanan juga perlu penyaluran jiwa seni sebagai bagian dari terapi psikologis," ujar Dede dalam rilis yang diterima detikbandung, Sabtu (1/12/2012).

Oleh karena itu, Dede mengatakan pihaknya akan mengupayakan agar seluruh lapas di Jawa Barat difasilitasi alat-alat kesenia. Seperti alat band, marawis, gambus, gamelan, calung hingga angklung.

Menurut Dede, setiap orang termasuk napi dan tahanan memiliki sisi jiwa seni yang tidak bisa mati. Justru menurutnya jiwa seni tersebut harus disuburkan guna mencegah dan menekan dorongan untuk berbuat melanggar hukum.

"Agar setelah keluar dari lapas, para saudara kita ini tidak kering jiwanya, tapi subur dengan nilai seni dan cinta kasih, maka itu saya akan upayakan agar fasilitas seni bisa diadakan di seluruh lapas se Jawa Barat," ujar Dede saat menyapa para penghuni lapas.

Sementara itu, Sendy Yusuf menilai program pembinaan di Lapas Garut layak dicontoh oleh lapas lainnya. Tak hanya di Jabar saja tapi juga di seluruh Indonesia.

Menurut Sendy, dengan pembinaan yang manusiawi, maka lapas tidak akan lagi mencetak kriminal yang lebih lihai dan profesional sebagaimana dipersepsikan publik dewasa ini.

"Konsep pembinaan di lapas yang manusiawi akan menumbuhkan jiwa-jiwa kemanusiaan. Ini yang harus dijaga tanpa mengurangi nilai ketegasan untuk menimbulkan efek jera," ujarnya.

sumber: detik.com, Sabtu, 01/12/2012

BACA SELENGKAPNYA......................