Cool Blue Outer Glow Pointer

بِسمِ اللَّهِ الرَّحمٰنِ الرَّحيمِ

Monday, October 31, 2011

Menkumham Janji Tindak Tegas Pejabat dan Pegawai yang Bertindak di Luar Aturan

Jakarta
Keluarga besar Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham) dituntut untuk bekerja keras, cerdas, dan ikhlas, apalagi setelah diterimanya tunjangan kinerja. Menteri Hukum dan HAM (Menkumham) juga akan menindak tegas tanpa pandang bulu setiap pejabat atau pegawai yang bertindak di luar aturan-aturan yang ditentukan.

Pernyataan tersebut diungkapkan Menkumham Amir Syamsudin pada Upacara Hari Dharma Karyadhika, Senin (31/10), di Lapangan Upacara Kemenkumham. Amir menambahkan, jajaran Kemenkumham saat ini sedang melakukan upaya meningkatkan pelayanan di berbagai unit, seperti pelayanan Administrasi Hukum Umum (AHU), Imigrasi, dan Hak Kekayaan Intelektual (HKI) yang sekarang bisa diakses secara online. Selain itu, upaya untuk merehabilitasi Lembaga Pemasyarakatan juga sedang digalakkan.

Pada upacara tersebut Menkumham juga memberikan Piagam Purna Pengayoman sebagai penghargaan kepada pensiunan Kemenkumham melalui Surat Keputusan Menteri Hukum dan HAM MHH.77.KP0705 Tahun 2011. Amir Syamsudin juga menetapkan Kantor Wilayah (Kanwil) Kemenkumham Terbaik yang dimenangkan oleh Kanwil Sulawesi Selatan, diikuti Kanwil Jawa Timur dan Kanwil Jawa Barat.

Upacara Hari Dharma Karyadhika ini termasuk rangkaian kegiatan Hari Ulang Tahun Kementerian Hukum dan HAM yang diadakan sejak 5 Oktober lalu. HUT Kemenkumham sendiri berlangsung kemarin (30/10) yang diisi dengan Gelak Funbike serta Pentas Musik dan pembagian door prize.

sumber: kemenkumham.go.id, Senin, 31 Oktober 2011

BACA SELENGKAPNYA......................

Sunday, October 30, 2011

Agar Tak 'Angker', Jeruji Lapas Dicat Pink

Jeruji lapas berwarna pink (Vivanews.com)
Sukabumi
Ini kesan lembaga pemasyarakatan di benak masyarakat: angker, garang, penuh penjahat. Bangunan lapas yang tinggi, berjeruji hitam menambah kesan itu. Namun, ada yang berbeda di Lapas Kelas IIB, Nyomplong, Sukabumi.

Di bagian dalam kami akan disambut jeruji berwarna pink. “Ini sebagai inovasi yang kami lakukan untuk menghilangkan kesan angker. Pink dipilih untuk memberi kesan penuh kasih sayang dan ini tidak ada di lapas lain di Indonesia,” ungkap Maulana Lutfiyanto, Kepala Kesatuan Pengamanan Lapas Kelas IIB Sukabumi, kepada VIVAnews.com.

Ia menambahkan, lapas harus memanusiakan para warga binaannya. Lapas harus membuat warga binaannya menjadi lebih baik saat kembali ke masyarakat. Para warga didorong untuk merenungkan apa kesalahan yang dulu mereka lakukan, untuk kemudian bertobat dan tidak mengulanginya lagi saat kembali ke masyarakat.

“Itu semua akan sulit tercapai bila susana di lapas sendiri tidak mendukung. Warna pink sebagai cat jeruji dan warna cerah lainnya dipilih di bagian dalam untuk membuat suasana menjadi lebih lembut. Ini sebagai upaya agar mereka dapat menyadari kesalahannya tanpa melupakan disiplin,” tegasnya.

Di Lapas Sukabumi mempunyai konsep pembinaan yang berbeda dan tidak dilakukan di Lapas lain di Indonesia. Di Lapas ini pembinaan dan pengamanan dilakukan secara bersamaan. Padahal kedua hal ini merupakan sesuatu yang bertolak belakang.

Lapas kelas II B, Nyomplong, Sukabumi memang bukan tempat yang ideal. Banyak keterbatasan di tempat ini di antaranya ruangan. Lapas ini semestinya disiapkan hanya untuk 200 orang. Dengan satu sel ditempati oleh tiga orang.

Saat ini jumlah warga binaan ini telah melebihi kapasitas. Di mana ada 645 orang warga binaan di dalamnya. Mereka harus tidur bertumpuk lebih dari 5 orang di dalam ruangan sel yang sempit.

sumber: vivanews.com, Minggu, 30 Oktober 2011

BACA SELENGKAPNYA......................

Fun Bike Menkumham Hingga Parade ASEAN

car free day (vivanews.com)
Jakarta
Hari bebas kendaraan bermotor (car free day) di Jakarta pagi ini diisi dengan berbagai acara seperti sepeda santai jajaran Kementerian Hukum dan HAM 2011. Tak hanya itu digelar juga jalan sehat parade ASEAN yang berlangsung di Bundaran HI.

Acara sepeda santai yang diadakan Kemenkumham ini dalam rangka menyambut Bulan Bakti Kementerian Hukum dan HAM 2011. Berdasarkan pantauan VIVAnews, Menkhumham Amir Syamsudin yang didampingi wakil menterinya, Denny Indrayana tampak hadir mengikuti sepeda santai.

Menurut Kepala Pusat Informasi Kemenkumham, Guncang Raharjo, acara ini diikuti 3000 orang yang berasal dari keluarga besar Kementerian Hukum dan HAM dan juga masyarakat umum. Rute yang diambil dimulai dari kantor Kemenkumhan di kawasan Kuningan - Menteng- Bundaran Hotel Indonesia- Jl Satrio- kembali ke kantor Menkumham.

Sementara di Monas digelar jalan sehat parade bendera ASEAN. Acara jalan sehat ini mengarak 10 bendera raksasa negara ASEAN. Acara ini diikuti oleh Wapres Boediono dan juga beberapa menteri seperti Menko Perekonomian Hatta Rajasa, Menteri Perdagangan Gita Wirjawan dan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Mari Elka Pangestu. Acara dimulai dari kawasan Monas menuju Bundaran HI.

Acara ini merupakan rangkaian acara ASEAN Fair yang berlangsung selama sebulan mulai dari 24 Oktober-23 November 2011 yang diikuti 10 negara ASEAN. ASEAN Fair sendiri telah dibuka oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di Bali.

sumber: vivanews.com, Minggu, 30 Oktober 2011

BACA SELENGKAPNYA......................

Menkumham Mohon Doa dan Dukungan dari Segenap Jajara di Kemenkumham

Jakarta
Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (Menkumham) Amir Syamsudin memohon doa dan dukungan dari segenap jajaran di Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham). Amir Syamsudin juga bersyukur dirinya dipercaya menjadi Menteri Hukum dan HAM. “Masih banyak kekurangan saya, tapi saya sudah ditakdirkan oleh Allah SWT untuk menjadi menteri,” ujar Amir.

Pernyataan tersebut diungkapkan Amir saat membuka Pengajian Bulanan Kemenkumham pada Jumat (28/10) di Graha Pengayoman. Di hadapan para pejabat dan pegawai Kemenkumham, Amir juga menegaskan dirinya sekarang menjadi orang tua yang siap belajar. “Saya bersyukur telah berada di Kementerian ini,” tambahnya.

Sementara pengisi ceramah pada pengajian bulan Oktober ini, K.H. Abu Hanifah menyambut ungkapan Menteri dengan bersyukur. “Alhamdulillaah kalau seorang menteri masih minta didoakan. Menteri kita ini berarti baik akhlaknya. Menteri yang lain biasanya plengas-plengos ,” ujarnya diikuti dengan gelak tawa hadirin. Abu Hanifah menyatakan tugas menteri itu sangat berat. “Apalagi, hukum itu kadang-kadang berbenturan dengan keluarga sendiri, saudara sendiri,” tambahnya.

Abu Hanifah menjelaskan sejak jaman dahulu, hukum sering berbenturan dengan keluarga kita sendiri. “Nabi Musa, meskipun dibesarkan Fir’aun, akhirnya menjadi musuh. Sementara Nabi Muhammad memiliki pamannya sebagai musuh,” ujar da’i berusia 56 tahun tersebut.

Itulah contoh yang diberikan Abu Hanifah betapa hukum biasanya susah diberlakukan terhadap orang yang kita cintai. Itu pula lah tantangan dalam Islam. Bagaimana seseorang bisa menomorsatukan perintah Allah SWT. Sebab, tanggung jawab yang diberikan kepada manusia tidak hanya dipertanggungjawabkan di dunia, tapi juga di akhirat di hadapan Allah SWT.

Da’i yang memiliki 5 anak tersebut juga menyatakan bahwa Islam itu rahmatan lil’alamin. “Hukum potong tangan bukan langsung dipotong tangan,” katanya. Abu Hanifah juga menceritakan sebuah kisah di jaman Khalifah Umar bin Khattab dimana seorang pencuri tertangkap dan sudah cukup nisab-nya untuk dipotong. Saat hendak akan dipotong, sahabat Ali bin Abi Thalib datang dan bertanya kepada Khalifah Umar. “Sudah ditanya belum kenapa ia mencuri?,” tanya Sayyidina Ali Bin Abi Thalib yang juga mengetahui kasus tersebut. Setelah diselidiki ternyata karena pencuri tersebut belum mendapatkan gaji dari sang majikan. Maka Khalifah Umar malah memerintahkan sang majikan untuk membayar gaji pencuri tersebut. “Bila pencuri itu mencuri lagi karena gaji yang belum dibayar, maka yang dipotong adalah tangan sang majikan,” kata Abu Hanifah mengutip ungkapan Khalifah Ummar.

Kisah di atas memberikan amanat kepada kita bahwa Islam mengedepankan keadilan. Abu Hanifah juga membandingkannya dengan kondisi di Indonesia belakangan ini. “Kita bisa lihat bagaimana sekarang hukum tidak berpihak pada masyarakat kecil. Hanya karena mencuri kelapa, mencuri biji kopi saja dipenjara. Bahkan pernah seorang anak kecil mendapati semangka yang jatuh, lalu anak tersebut digebukin dan dipenjara,” tambah Abu. “Mudah-mudahan Pak Menteri adil dan tidak ada kasus-kasus seperti itu lagi,” ungkap Abu.

Sebelum menutup ceramahnya dan membacakan doa, Abu Hanifah mengingatkan kepada seluruh hadirin bahwa beberapa hari ke depan kita akan menghadapi Hari Raya Idul Adha. “Rizki adalah salah satu bentuk ujian. Maka, bagi yang memiliki rizki, marilah kita berkurban agar dapat saling berbagi,” tutup Abu Hanifah.

sumber: kemenkumham.go.id, Jum'at, 28 Oktober 2011

BACA SELENGKAPNYA......................

Thursday, October 27, 2011

Menkum HAM Jamin Tak Persulit Peliputan Media di Lapas

Jakarta
Menteri Hukum dan HAM Amir Syamsuddin langsung membuat gebrakan. Amir meminta jajarannya di Dirjen Pemasyarakatan untuk terbuka kepada media massa.

Lalu kapan hal ini bisa terwujud? "Kalau saya sudah ucapkan ya tinggal dilaksanakan," ujar Amir Syamsuddin kepada wartawan usai mengikuti rapat paripurna, di gedung DPR, Senayan, Jakarta, Kamis (27/10/2011).

Menurut Amir, media massa adalah alat kontrol bagi penyelenggara negara. Sebagai alat kontrol, seharusnya media tidak dipersulit ketika meliput, termasuk di Lapas.

"Kita harus tahu fungsi media ini kan fungsi kontrol, manakala akses kontrol itu dipersulit informasi yang sampai kepada publik berpeluang untuk menjadi buyar," terang politisi Demokrat ini.

Selain itu, dengan keterbukaan prestasi-prestasi di Lembaga Pemasyarakatan juga bisa di sampaikan ke publik. Untuk Amir meminta jajarannya di Dirjen Pemasyarakatan untuk terbuka kepada media.

"Karena ternyata masih ada prestasi-prestasi penertiban di Lapas belum terpublikasikan karena mungkin ketertutupan. Jadi sejak saya ini harus dilakukan," imbuhnya.

sumber: detiknews.com, Kamis, 27/10/2011

BACA SELENGKAPNYA......................

Lapas Klas II A Binjai Tanam 500 Bibit Pohon

Kalapas klas II A Binjai, S. Pasaribu melakukan penanaman pohon dalam rangka HUT Kementrian Hukum dan HAM ke 47 di daerah aliran sungai bingai Kota Binjai (tribunnews.com)
Binjai
Lapas klas II A Binjai lakukan penanaman 500 bibit pohon di daerah aliran sungai (DAS) taman kota berngam Kota Binjai, Rabu (26/10).

Kalapas klas II A Binjai, S. Pasaribu mengatakan penanaman 500 bibit pohon di DAS sungai bingai Binjai dalam rangka hari ulang tahun kementrian hukum dan HAM ke-47 tahun. Kami sengaja melakukan penanaman pohon untuk melindungi masyarakat dari bencana alam.

"Kami ingin mengajarkan kepada masyarakat agar mencintai lingkungan dengan cara menanam pohon. Kami juga menyelenggarakan kegiatan bakti sosial ke panti asuhan untuk saling berbagi sesama manusia," Ujarnya.

Kalapas berharap dukungan dari masyarakat untuk melakukan pembinaan kepada penghuni lapas. Karena penghuni lapas juga membutuhkan pembinaan dari masyarakat agar bisa berguna setelah selesai menjalani hukuman.

"Semoga pohon yang sudah ditanam bisa berguna bagi masyarakat Binjai dan mempu mencegah terjadinya bencana alam," Ujarnya.

Penanaman 500 bibit pohon lapas klas II A Binjai disaksikan oleh lurah berngam, camat Binjai Kota, Kadis Bapedalda Kota Binjai, dan staf lapas.

Kadis Bapedalda, Evi mengatakan kegiatan penghijauan sangat dibutuhkan untuk menjaga lingkungan tetap hijau. Serta mengurangi terjadinya pemanasan global khususnya di Kota Binjai.

Pemko Binjai telah merencanakan untuk melaksanakan program penanaman pohon pada 28 November 2011. Sesuai program presiden Republik Indonesia yang mencanakan hari penanaman pohon se Indonesia. Pemko Binjai berharap masyarakat bisa membantun melindungi alam dari kerusakan dan pemanasan global.


sumber: tribunnews.com, Kamis, 27 Oktober 2011

BACA SELENGKAPNYA......................

Menkumham: Minimal 5 Tahun untuk Koruptor

Jakarta
Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia, Amir Syamsuddin mewacanakan hukuman minimal lima tahun untuk para koruptor. Menurut dia, wacana itu akan dibicarakan terlebih dahulu sebelum dituangkan dalam sebuah undang-undang.

"Saya sudah bicarakan dengan teman-teman mungkin kita ajukan ya seperti yang sudah terangkat, lima tahun," kata Amir Syamsuddin di kantor Kumham, Jakarta, Rabu, 26 Oktober 2011.

Menurut dia vonis rendah bagi koruptor yang terbukti bersalah sudah menjadi sorotan masyarakat. "Tim kajian sedang berjalan, ada wacana bagi mereka yang terbukti agar mendapat hukuman yang layak. Dan itu hanya mungkin kalau revisi Undang-undang Tipikor menaikkan batas minimum hukuman bagi yang terbukti bersalah," terangnya.

Amir mengaku sadar wacana pemberian hukuman minimal lima tahun untuk para koruptor itu akan mengundang kontroversi. Namun, Amir mengatakan wacana ini dimunculkan dengan tujuan memberikan efek jera bagi para pelaku korupsi.

"Karena kita ingin membina mereka. Kan bisa saja mereka jadi whistle blower dan justice collaborator. Kemudian mengembalikan dan meluruskan seluruh kekeliruan yang pernah dilakukannya," ujarnya.

sumber: vivanews.com, Rabu, 26 Oktober 2011

BACA SELENGKAPNYA......................

Friday, October 21, 2011

Sertijab Menteri Hukum dan HAM

Patrialis Akbar dan Amir Syamsuddin
Jakarta
Usai pengumuman reshuffle yang disampaikan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) di Istana Merdeka, Selasa (18/10) malam, Amir Syamsuddin resmi menjabat sebagai Menteri Hukum dan HAM (Menkumham) menggantikan Patrialis Akbar yang habis masa jabatannya dalam Kabinet Indonesia Bersatu jilid II. Patrialis merasa bersyukur bahwa keputusan Presiden SBY mengakhiri masa jabatannya adalah sesuatu yang sangat tepat menurut dia.

"Kalau saya lebih dari dua tahun, jangan-jangan saya nanti sebagai tersangka pula," ujarnya seraya bersenda gurau. "Jadi sudah ada garisnya itu. Tidak ada yang perlu kita sesali ya. Saya terima dengan ikhlas," ujarnya legowo. "Inilah yang selalu saya sampaikan kepada para pejabat Kementerian Hukum dan HAM, bahwa jabatan itu tidak segala-galanya dan tidak selama-lamanya. Pasti akan berakhir. Dan ini adalah fakta, realitas kehidupan," lanjutnya.

Di akhir sambutannya, Patrialis menyampaikan rasa bangga dan terima kasihnya kepada Presiden SBY yang telah mempercayakannya menjadi menteri selama 2 tahun. "Mohon maaf kepada seluruh masyarakat Indonesia kalau selama ini banyak hal yang dirasakan kurang berkenan," ujarnya.

Menkumham yang baru, Amir Syamsuddin, menilai bahwa Patrialis Akbar telah memberikan yang terbaik selama 2 tahun memimpin Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham). "Mari kita berterima kasih dan memberi penghormatan yang setinggi-tingginya. Dukungan beliau akan sangat kami hargai," katanya. "Jadi mohon izin Pak Patrialis Akbar saya nanti sekali-sekali akan mengganggu Bapak. Mohon Bapak tidak menolak," sambungnya.

Selama menjabat sebagai Menkumham, Patrialis Akbar banyak memberikan gebrakan dalam tubuh Kemenkumham. Diantaranya adalah pembuatan e-passport atau paspor elektronik dan immigration on board, merubah istilah Sistem Administrasi Badan Hukum dari Sisminbakum menjadi SABH. Selain itu, untuk memperkuat penegakan dan pembangunan hukum nasional, Patrialis juga memprakarsai pembentukan Forum Mahkumjakpol yang kemudian ditindaklanjuti dengan pembentukan Dilkumjakpol di tingkat propinsi.

Hal lainnya adalah meresmikan Desa Sadar Hukum melalui program Pusat Pelayanan Hukum dan HAM Terpadu (Law and Human Rights Center), yang hingga saat ini telah diresmikan di 28 Kantor Wilayah Kemenkumham. Turut hadir dalam acara tersebut antara lain mantan Menkumham dalam periode sebelumnya seperti Oetojo Usman dan Hamid Awaluddin, selain itu hadir pula Ketua Ketua Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban Abdul Haris Semendawai, mantan Sekjen Kemenkumham Hasanuddin, Wakil Ketua Komisi III DPR Tjatur Sapto Edy, dan pengacara Todung Mulya Lubis.

sumber: kemenkumham.go.id, Rabu, 19 Oktober 2011

BACA SELENGKAPNYA......................

Thursday, October 20, 2011

Napi Teroris Jadi Prioritas untuk Dibina

Jakarta
Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia di bawah menteri baru Amir Syamsuddin akan memprioritaskan pembinaan terhadap narapidana kasus teroris.

Pembinaan terhadap napi teroris dilakukan mengingat pada banyak kasus setelah masa pemidanaannya selesai mereka kembali melakukan aksi teror.

"Ada berbagai situasi dimana masyarakat menaruh harapan besar bahwa Kementerian Hukum dan HAM memperhatikan beberapa hal. Permasalahannya cukup banyak tapi ada yang bisa jadi prioritas. Kita ingin melibatkan beberapa pihak melakukan pembinaan berdaya guna dan berhasil guna pada napi teroris. Banyak melakukan kegiatan teroris dilakukan setelah menjalani pemidanaan," kata Amir di Jakarta, Rabu (19/10/2011).

Menurut Amir pada banyak kasus terorisme yang terjadi justru proses pemidanaan di penjara justru digunakan untuk konsolidasi. "Ada kesan berhasil melakukan konsolidasi, pengembangan sehingga dari pengalaman di penjara ternyata tidak menghindarkan lagi perbuatannya," katanya.

Amir mengungkapkan, pembinaan terhadap napi teroris mendapat perhatian khusus dari Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. "Supaya kami melibatkan tokoh agama dan sosial, dan BNPT (Badan Nasional Pemberantasan Terorisme) untuk melakukan upaya maksimal melakukan pembinaan," ujar Amir.

sumber: kompas.com, Rabu, 19 Oktober 2011

BACA SELENGKAPNYA......................

Monday, October 17, 2011

Patrialis: Jadi Menkumham 'Masya Allah' Berat

Patrialis Akbar
Jakarta
Patrialis Akbar merasa legowo dicopot di tengah jalan oleh Presiden SBY. Ia mengatakan, jabatan menteri Hukum dan HAM sangat berat.

"Kemenkumham itu kementerian yang sangat besar, memang tidak mudah. Ruang lingkup pekerjaannya Masya Allah dari ujung ke ujung," terang Patrialis Akbar, di kantor Kemenkumham, Senin (17/10/2011).

Sebagai kementerian yang selalu diamanahkan mewakili pemerintah dalam membuat UU bersama DPR, kata dia, Amir Syamsudin harus berkonsentrasi penuh dalam menjalankan tugasnya.

Apalagi dalam pekerjaan-pekerjaan tertentu, menteri diharuskan hadir secara fisik, bukan sekedar jalan pikiran semata sebagaimana harapan DPR. Belum lagi tugas-tugas ekstra yang kerap diberikan Presiden.

Meski begitu, Patrialis meyakini penggantinya yang juga Dewan Penasehat Demokrat akan dapat menjalankan tugasnya dengan baik.

"Saya optimistis semua bisa berjalan dengan baik, apalagi lembaga aparatur negara dan penegak hukum kita tidak ada lagi yang bisa diintervensi. Saya yakin Pak Amir bisa menempatkan posisi sebaik-sebaiknya karena beliau senior," terangnya.

sumber: inilah.com, Senin, 17 Oktober 2011

BACA SELENGKAPNYA......................

Amir Syamsuddin Jadi Calon Menkumham

Amir Syamsuddin
Jakarta
Amir Syamsuddin termasuk salah satu figur yang dipanggil ke Istana Negara hari ini. Ia diproyeksikan menjadi calon Menteri Hukum dan HAM, menggantikan Patrialis Akbar yang sebelumnya mengisi jabatan itu.

Namun, Amir mengaku tak terlalu optimis bakal benar-benar menjabat sebagai Menkumham. “Masih ada tahapan. Besok pagi kami harus tes kesehatan. Jadi saya belum optimis akan lanjut. Saya diproyeksikan jadi Menkumham,” kata Amir dalam konferensi pers di Kantor Presiden, Jakarta Pusat, Senin 17 Oktober 2011.

Amir yang berlatar belakang seorang pengacara, adalah politisi Demokrat. Ia menjabat sebagai Sekretaris Dewan Kehormatan Partai Demokrat. Sementara Patrialis yang rencananya akan digantikan Amir, adalah politisi Partai Amanat Nasional.

Terkait pergantian posisi puncak di Kementerian Hukum dan HAM tersebut, sebelumnya Presiden Susilo Bambang Yudhoyono juga telah menunjuk mantan Staf Khusus Presiden Bidang Hukum, Denny Indrayana, sebagai Wakil Menkumham.

sumber: vivanews.com, Senin, 17 Oktober 2011

BACA SELENGKAPNYA......................