Cool Blue Outer Glow Pointer

بِسمِ اللَّهِ الرَّحمٰنِ الرَّحيمِ

Tuesday, March 27, 2012

Bali persiapkan lapas khusus napi narkoba

Denpasar
Kantor Kementerian Hukum dan HAM Wilayah Bali tengah menyiapkan lembaga permasyarakatan khusus bagi narapidana kasus narkoba di Kabupaten Bangli.

"Saat ini pembangunannya hanya masih dalam tahap penyelesaian gambar lapas," kata Kepala Divisi Pemasyarakatan (Kadivpas) Kantor Kementerian Hukum dan HAM Wilayah Bali, Priyadi di Denpasar, Senin.

Selain itu, kata dia, telah dipasang pagar pembatas lapas dengan dua lapis yang sudah disesuaikan dengan standar internasional.

"Kami masih menunggu anggaran dari pemerintah pusat untuk merealisasikan pembangunan lapas itu sebab sampai sekarang dananya belum ada," ujarnya.

Priyadi menjelaskan, apabila anggaran yang diajukan telah turun, pembangunan akan segera dimulai dengan harapan dapat selesai akhir tahun ini.

Jika hal itu terwujud, lanjut dia, mulai tahun depan lembaga permasyarakatan itu akan segera dapat beroperasi.

"Anggaran yang kami ajukan untuk pembangunan lapas tersebut sekitar Rp90 miliar. Namun, sampai saat ini belum ada dananya," katanya menandaskan.

Menurut Priyadi, letak lapas tersebut sangat ideal karena berada jauh dari pemukiman penduduk. Rencananya berkapasitas 500--700 warga binaan.

sumber: antaranews.com, Senin, 26 Maret 2012

BACA SELENGKAPNYA......................

Menkumham Puji Lapas Nusakambangan

Cilacap
Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (Menkumham) Amir Syamsuddin menilai program pembinaan bagi narapidana penghuni lembaga pemasyarakatan (Lapas) di Pulau Nusakambangan, Cilacap, berjalan dengan baik.

"Saya lihat secara simultan, seluruh lapas yang saya kunjungi itu ada program pembinaannya. Saya melihat ini dikelola dengan baik dan tentunya yang tahu ada kekurangan atau tidak itu adalah saudara-saudara dari pers," kata Menkumham kepada wartawan, disela kunjungan ke sejumlah lapas, di Pulau Nusakambangan, Cilacap, Sabtu (24/3/2012).

Menkumham mengatakan setelah melakukan kunjungan ke Nusakambangan, kegiatan pembinaan di lapas di Pulau Nusakambangan tidak seperti apa yang dibayangkannya.

"Ini pertama kali saya ke sini dan apa yang semula ada di gambaran saya, ternyata lebih baik apa yang saya temukan daripada apa yang saya bayangkan," katanya.

Dalam kunjungan ke Pulau Nusakambangan, Menkumham yang didampingi Direktur Jenderal Pemasyarakatan Kemkumham Sihabudin mendatangi sejumlah lapas, antara lain Lapas Pasir Putih yang menerapkan sistem pengamanan super maksimum atau super maximum security.

Selain itu, Menkumham juga mengunjungi Lapas Kembang Kuning. Di tempat ini, Menkumham melihat beberapa kegiatan pembinaan yang ditujukan bagi warga binaan, antara lain budi daya ikan, melukis dengan bahan pasir pantai, dan pembuatan pot/vas bunga.

Sementara saat mengunjungi Lapas Narkotika, Menkumham beserta rombongan disambut musik kentongan yang dimainkan warga binaan setempat. Selain itu, Menkumham berkesempatan mengunjungi kawasan industri Lapas Narkotika berupa unit-unit kegiatan pembinaan bagi warga binaan, antara lain industri batik, konveksi, jamur tiram, keset, dan gula semut.

Sementara di Lapas Batu, Menkumham berkesempatan membuka tirai papan nama Pondok Pesantren Attaubah Lapas Batu sebagai tanda dimulainya kegiatan pembinaan keagamaan bagi warga binaan lapas ini.

Kunjungan Menkumham di Pulau Nusakambangan diakhiri dengan penanaman pohon di sekitar Lapas Batu.

sumber: inilah.com, Sabtu, 24 Maret 2012

BACA SELENGKAPNYA......................

Wednesday, March 14, 2012

7 Penjara yang Kini Jadi Hotel Keren

Malmaison, Oxford
Mungkin penjara identik dengan bangunan yang menyeramkan dan minim lubang cahaya. Tapi, beberapa bangunan penjara berhasil disulap menjadi hotel yang keren! Tentu akan membuat sensasi menginap yang berbeda bagi tamunya.

Di seluruh dunia, mayoritas penjara dibangun pada masa penjajahan. Hal ini terkait dengan fungsinya, yaitu sebagai tempat tahanan militer. Sekarang, penjara lebih banyak digunakan sebagai rumah para tahanan kriminal. Namun atmosfernya masih sama: gelap, sempit, dan mencekam.

Eits, tahan dulu imajinasi Anda tentang penjara seperti yang dipaparkan di atas. Buktinya, beberapa penjara berhasil disulap menjadi hotel yang unik dan keren, mulai dari hostel hingga hotel kelas atas nan mewah. Pastinya akan membuat sensasi menginap yang berbeda kepada siapa pun tamunya, termasuk Anda!

Inilah 7 hotel keren bekas bangunan penjara yang tersebar di beberapa negara, dilansir dari situs telegraph.co.uk, Rabu (14/3/2012):

1. Four Seasons Sultanahmet (Istanbul, Turki)
Siapa yang tak kenal Four Seasons? Ini adalah jaringan hotel kelas dunia yang terkenal dengan hotel-hotel mewahnya. Begitu pula dengan Four Seasons Sultanahmet, yang bangunan penjaranya masih dilestarikan dengan baik.

Atmosfer mewah masih terasa di tiap sudutnya. Lapangan yang dulu tak terawat sekarang menjadi tempat makan malam romantis luar ruangan, sementara menaranya diisi oleh elevator. Four Seasons Sultanahmet berhasil menyatukan bangunan asli penjara dengan konsep neoklasik ala Turki yang menawan.

2. Malmaison (Oxford, Inggris)
Sulit rasanya membayangkan sebuah bangunan penjara menjadi tempat pernikahan favorit di Kota Oxford. Ya, Anda tidak salah baca. Oxford Prison yang ditutup pada 1996 berubah menjadi Hotel Malmaison yang romantis.

Sel-sel penjara diubah menjadi kamar tamu yang indah, sementara beberapa tempat penyiksaan menjadi kantor manajemen yang indah. Jembatan-jembatan penghubung dari kaca, kamar dengan unsur kulit yang dominan, serta pencahayaan yang dibuat temaram menyatu dalam sebuah bangunan tua yang indah.

3. Jailhotel Lowengraben (Lucerne, Swiss)
Pihak hotelnya mengatakan bahwa ini adalah "Penjara di Swiss yang tak ingin Anda tinggalkan!". Jailhotel Lowengraben adalah hotel dengan bangunan yang dipermak seminim mungkin. Tiap sudut bangunannya masih sama, hanya diperbaiki dan dicat agar lebih nyaman.

Di sini, Anda juga bisa memesan kamar suite dengan harga mulai dari 140 Poundsterling (sekitar Rp 2 juta), tentunya ada juga pilihan yang lebih murah. Anda juga bisa bersantai di bar bernama "Alcatraz".

4. Celica (Ljubljana, Slovenia)
Situs lonelyplanet.com pernah mendaulat hotel ini sebagai "Hippest Hostel in the World". Penjara militer ini dibangun pada tahun 1882 silam. Ada keunikan tersendiri pada hotel ini, yang membuat para wisatawan datang lintas benua hanya untuk menginap walau sehari.

20 Kamar yang tersedia didesain oleh arsitek yang berbeda. Tak hanya arsitek, seniman juga ikut andil dalam perombakan sel penjara ini. Anda akan menemukan atmosfer yang berbeda di tiap kamarnya. Seru kan?

5. Ottawa Jail Hostel (Ottawa, Kanada)
Pada 1862-1972 silam, Carleton County Gaol adalah rumah bagi para penjahat kriminal kelas kakap. Kondisinya sama sekali tidak manusiawi, 150 orang tahanan hidup di sel sebesar 1x3 meter. Tanpa toilet, dan tanpa penghangat sama sekali.

Sekarang, bangunan ini diubah menjadi Ottawa Jail Hostel dengan mempertahankan sebagian besar bangunan asli. Sel-selnya dirombak menjadi lebih besar, dan beberapa bagian diperbaharui agar lebih nyaman. Anda juga bisa berselancar dunia maya lewat koneksi WiFi di tiap kamarnya.

6. Alcatraz Hotel (Kaiserslauten, Jerman)
Ketika tiba di hotel ini, Anda akan dihadapkan pada dua opsi yaitu 'cell room' dan 'comfort room'. Ruangan yang nyaman adalah yang disebut terakhir itu. Namun, apalah arti menginap di bekas bangunan penjara jika tak mencoba 'cell room'?

Sel-sel diubah menjadi kamar dengan tempat tidur yang nyaman. Namun, Anda masih bisa merasakan atmosfer penjara lewat jeruji besi yang masih terjaga, serta berbagi fasilitas toilet dengan para tamu lainnya. Di sini tersedia pula piyama loreng khas penjara, serta sarapan yang biasa disajikan untuk para tahanan.

7. The Liberty Hotel (Boston, Amerika)
Hampir tak ada tamu yang sadar, mereka tengah menginap di bekas bangunan penjara paling terkenal di Kota Boston. Dulunya, bangunan ini menjadi rumah bagi penjahat kelas kakap kota ini. Begitu memprihatinkannya kondisi bangunan ini hingga pada 1972 silam pemerintah AS menutup penjara ini.

Hingga akhirnya 30 tahun kemudian, penjara ini disulap menjadi hotel yang sangat indah dan mewah. The Liberty Hotel punya atmosfer sejenis hotel-hotel mewah lainnya seperti The Plaza.

sumber: detik.com, Rabu, 14/03/2012

BACA SELENGKAPNYA......................

Mantan Pasukan Elit Divonis Penjara 6.060 Tahun di Guatemala

Jakarta
Pengadilan Guatemala menjatuhkan hukuman penjara kepada seorang perwira pasukan elit selama 6.060 tahun atas pembantaian 201 petani pada tahun 1982. Pria itu dihukum atas kejahatan kemanusiaan.

Seperti diberitakan AFP, Rabu (14/3/2012), pengadilan Guatemala memberikan hukuman kepada mantan instruktur militer, Pedro Pimentel 30 tahun penjara untuk setiap orang yang mati dalam penyerbuan pada desa Dos Erres antara Desember 6 dan 8 Desember 1982.

Tidak cukup sampai disitu, hukuman Pimentel ditambah 30 tahun penjara karena melakukan kejahatan terhadap kemanusiaan. Pimintel yang saat ini berumur 54 telah diekstradisi pada Juli lalu dari Amerika Serikat di mana dia bekerja di sebuah pabrik sweater di Santa Ana, California.

Sayangnya, hukuman ini merupakan hukuman simbolik karena batas waktu maksimum di penjara Guatemala yang diperbolehkan menurut hukum adalah 50 tahun.

Pimentel adalah mantan perwira tentara yang kelima yang dihukum dalam kasus pembantaian. Empat lainnya dijatuhi hukuman pada Agustus lalu dengan hukuman lebih dari 6.000 tahun penjara.

Pimentel adalah mantan instruktur militer untuk unit elit 'Kaibiles' yang dikirim ke Erres Dos mencari 40 senapan dicuri oleh gerilyawan. Pembantaian itu terjadi selama kediktatoran Jenderal Efrain Rios Montt pada tahun 1982-1983.

Dalam pernyataan terakhirnya kepada para hakim, Pimentel membantah perannya dalam pembunuhan itu. Namun bukti keterlibatan Pimentel dari kesaksian dua tentara yang ikut berpartisipasi dalam serangan itu.

sumber: detik.com, Rabu, 14/03/2012

BACA SELENGKAPNYA......................

Inilah Santapan Terakhir Para Napi Sebelum Dihukum Mati!

Amerika Serikat
Mendapat vonis hukuman mati adalah ganjaran terberat yang diterima oleh narapidana. Di sisa-sisa hidupnya, mereka mendapat hak untuk mengajukan permintaan khusus. Salah satunya adalah santapan terakhir menjelang ajal.

Henry Hargreaves, seorang seniman asal Brooklyn, Amerika Serikat, menghidupkan kembali makanan yang dipesan oleh terpidana mati di Amerika. Di antara banyak santapan terakhir napi, Henry memilih hanya hidangan yang aneh saja. Ia pun rela mengeluarkan dana ratusan dollar untuk membeli bahan dan peralatan agar kreasinya mirip sajian aslinya.

Seperti dilansir Daily Mail, gambaran menu terakhir yang dinikmati para napi beberapa jam menjelang hukuman mati adalah seperti pada gambar disamping.

sumber: detik.com, Rabu, 14 Maret 2012

BACA SELENGKAPNYA......................

Tuesday, March 13, 2012

Pentas Maha Ibu, Libatkan Pemain Mantan Tahanan Anak

Surabaya
Pentas teater Maha Ibu garapan sutradara Zainuri yang dijadwalkan bakal pentas di Kota Jombang kemudian ke Kota Surabaya, melibatkan sejumlah anak-anak yang nota bene bekas penghuni sel tahanan LP Jombang.

Keterlibatan mereka bukan tanpa alasan, karena naskah yang digarap Zainuri tersebut setidaknya memang menceritakan bagaimana sebenarnya anak-anak didalam penjara atau tahanan berperilaku serta menjalani hidup sehari-hari saat menebus kesalahan yang pernah dilakukannya.

"Mereka sengaja kami libatkan karena merekalah sebenannya yang tahu dan yang pernah merasakan dinginnya tembok penjara serta kerasnya kehidupan dibalik jeruji penjara tersebut. Itulah mengapa mereka kami libatkan," terang Zainuri pada suarasurabaya.net.

Selain anak-anak itu secara langsung pernah terlibat atau menjadi pelaku tindak kejahatan yang kemudian harus merasakan kehidupan penjara, mereka juga merupakan generasi muda yang kehilangan jati diri dan kesempatan hidup lebih baik.

"Dengan terlebih dulu mendengarkan bagaimana cerita mereka saat didalam penjara menghabiskan hari-harinya, kami kemudian mencoba menuangkannya dalam bentuk naskah pementasan sekaligus melatih mereka untuk tampil, semoga ini menjadi bagian terapi buat mereka," lanjut Zainuri.

Dijadwalkan pentas teater Maha Ibu dengan pemain anak-anak bekas penghuni penjara anak Jombang, pada 24 Maret 2012 tampil perdana di Kota Jombang tepatnya di gedung Besut, Jombang dilanjutkan dengan pementasan dui Kota Surabaya.

Sebelumnya, Nuri atau nama lengkapnya Zainuri sukses mementaskan naskah drama yang juga melibatkan beberapa pemain asal LP Medaeng, dalam lakon Rasanya Seperti Baru Kemarin, juga bercerita bagaimana para napi menghabiskan waktunya didalam penjara.

"Kali ini justru saya mengajak anak-anak ikut bermain. Yaitu anak-anak bekas penghuni penjara anak di Kota Jombang. Mudah-mudahan ini menarik dan memberikan pesan untuk masyarakat, bagaimana kondisi penjara atau rumah tahanan untuk anak-anak," tuntas Zainuri ketika berbincang dengan suarasurabaya.net.

sumber: suarasurabaya.net, Senin, 12 Maret 2012

BACA SELENGKAPNYA......................

Anggaran Rutan & Lapas Layak Naik

Jakarta
Anggota Komisi III DPR Martin Hutabarat mendukung upaya Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham) untuk membersihkan lembaga pemasyarakatan dan rumah tahanan dari obat-obatan terlarang, narkoba.

Karenanya, politisi Partai Gerindra itu mendukung penambahan anggaran Kemenkumham dengan alasan permasalahan tersebut memang memerlukan perhatian serius dari pemerintah. "Kami mendukung penambahan anggaran, karena lapas dan rutan perlu jadi perhatian," terangnya dalam rapat kerja Komisi III dengan Kemenkumham, Senin (12/3/2012).

Dia mengatakan, selama ini rutan dan lapas banyak yang disinyalir menjadi tempat peredaran narkoba. Salah satu upaya yang bisa dilakukan Kemenkumham untuk memerangi hal tersebut adalah dengan meningkatkan anggaran, agar proses penanganan lapas dan rutan juga bisa ditingkatkan.

Terlepas dari itu semua, Martin secara pribadi mengapresiasi pernyataan Kemenkumham bahwa dalam dua atau tiga ke depan lapas dan rutan diharapkan sudah bersih dari narkoba.

Senada, anggota Komisi III Fraksi Golkar Paskalis Kossay dan Fraksi PAN Yahdil Abdi Harahap memahami peningkatan anggaran Kemenkumham. Namun peningkatan anggaran perubahan diharapkan dapat meningkatkan pula target yang sudah ditetapkan oleh Kemenkumham.

"Prioritas anggaran kami dukung sepenuhnya dalam rangka penyelesaian masalah di Rutan dan Lapas. Sebab, pada 2011 masih banyak yang belum tuntas," ucap Yahdil.

Hingga kini, rapat kerja yang membahas soal Anggaran Pendapatan Belanja Negara Perubahan (APBN - P) 2012 masih berlangsung. Rapat yang dipimpin Tjatur Sapto Edi sempat molor sekitar 45 menit, dari agenda awal pukul 10.00 WIB, karena beberapa anggota Komisi III sebagian masih melakukan kunjungan kerja ke luar negeri.

sumber: inilah.com, Senin, 12 Maret 2012

BACA SELENGKAPNYA......................

Monday, March 12, 2012

Remisi Dahulunya bukan Hak Narapidana

Jakarta
Di tengah perdebatan banyak kalangan terkait pengetatan remisi koruptor, dosen Hukum Politik Universitas Indonesia Ganjar Laksmana Bondan justru angkat bicara mengenai sejarah remisi yang telah ada di Amerika.

Menurutnya, pada awalnya aturan remisi yang dianut oleh negara yang sangat menjunjung hak asasi manusia (HAM) itu bukanlah dianggap sebagai hak terpidana, tetapi lebih kepada hadiah pemberian raja atau ratu.

"Kalau mengacu sejarahnya bukan hak napi, tapi kalau liat sejarahnya ini murni hadiah pemberian dari ratu yang sedang happy ," kata Ganjar dalam diskusi Polemik Sindo Radio di Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (10/3).

Zaman dahulu pemberian remisi itu tidak dilakukan lantaran terpidana berkelakuan baik, tetapi lebih tergantung pada kebaikan hati sang ratu.

Ganjar mengatakan di Amerika sama sekali tidak dikenal mengenai remisi. "Amerika mengacu pada stelsel murni. Buat apa hukuman pidana diakumulasikan kalau akhirnya ada remisi," terangnya.

Pria yang mengaku belum sempat membaca gugatan maupun salinan putusan Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) terkait gugatan yang dimenangkan Yusril Ihza Mahendra itu mengatakan di Indonesia ada yang kurang pas dari UU itu sendiri. Dalam Undang-undang menyatakan remisi disebut hak napi.

Menurutnya, hal itu ujung pangkal permasalahannya karena meskipun diangap sebagai hak terpidana, tetapi pemberian remisi itu masih diberikan secara bersyarat.

"Ada dasar untuk memberikan remisi secara hati-hati dan bijaksana, ditambah lagi peraturan pelaksanaanya jelas ada cara untuk menilainya," pungkasnya.

sumber: mediaindonesia.com, Sabtu, 10 Maret 2012

BACA SELENGKAPNYA......................

Menkumham Resmikan Law Center Papua

(gambar: kemenkumham.go.id)
Papua
“Kementerian Hukum dan HAM dengan Jajarannya di daerah-daerah mendapat tanggung jawab untuk melaksankan pembangunan di bidang hukum dan hak asasi manusia. Tugas yang demikian itu, pada masa kini dan masa mendatang bukanlah tugas yang semakin ringan justru semakin berat dengan mencermati dinamika permasalahan hukum dan Ham yang timbul dan aspirasi masyarakat yang menghendaki pelaksanaan birokasi transparan, akuntabel, efektif dan efisien. Baik dalam lingkup pusat maupun dalam konteks kedaerahan.” Ucap Menteri Hukum dan HAM Amir Syamsuddin, saat meresmikan Pusat Pelayanan Hukum Terpadu (Law Center) sekaligus peresmikan Desa dan Kelurahan Sadar Hukum Kanwil Papua. Bertempat di Sasana Krida Kantor Gubernur Papua (5/3).

Amir Syamsudin menambahkan, dalam tataran implementasi hokum dan ham yang menjadi tugas pokok dan fungsi kementerian kita maka diharuskan meningkatkan pelayanan public yang baik dan terbuka untuk melayani masyarakat di sekitar Papua. Sedangkan untuk tugas yang beraspek fasilitasi dan lingkup peraturan daerah, program legislasi daerah, penyusunan naskah akademis kiranya dapat mempererat kerjasama dengan pemerintahan daerah guna tercapainya kualitas pembentukan peraturan daerah yang baik dan berdaya guna.

Menkumham menekankan dalam konteks inilah, maka kebijakan Kementerian Hukum dan HAM memandang perlu untuk membentuk Pusat Pelayanan Hukum Terpadu (Law Center).

Kerjasama yang telah dihasilkan antara Kantor Wilayah Hukum dan HAM Papua dengan para pihak terkait yang dituangkan kedalam Nota Kesepahaman agar dapat di implementasikan sesuai dengan maksud dan tujuannya.

Untuk Forum DILKUMJAKPOL para pihak yang terkait agar kedepan lebih tercipta sinergi disetiap unsur dalam system peradilan pidana di propinsi Papua dengan mengeliminir segal bentuk perbedaan persepsi menyangkut prinsip-prinsip, system dan prosedur dalam menerapkan Kitab Undang-Undang Hukum Acara Pidana, sehingga benar-benar masyarakat merasakan kepastian hukum dan keadilan.

Pada kesempatan yang sama, Menteri Hukum dan HAM turut menyaksikan penandatanganan tercapainya nota kesepahaman antara Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Papua dengan pihak- pihak yang terkait dan juga penandatangan tercapainya kesepakatan terbentuknya Forum DILKUMJAKPOL di Provinsi Papua. Dalam peresmian ini, Menteri Hukum dan HAM Amir Syamsuddin turut pula memberikan penghargaan ANUBHAWA SASANA DESA kepada Gubernur Papua, Bupati Keerom, Bupati Jayapura, Walikota Jayapura, para Pepala Distrik, para Kepala Kelurahan dan para Ketua PKK.

Dalam acara ini hadir pula Gubernur Provinsi Papua yang di wakili Sekretaris Daerah, Ketua DPRD, Para Pejabat Eselon I Kementerian Hukum dan HAM, Para Pejabat Muspida, Para Bupati dan Walikota, Para Pejabat SKPD serta para Tokoh agama, masyarakat dan tokoh adat Provinsi Papua.

sumber: kemenkumham.go.id, Senin, 12 Maret 2012

BACA SELENGKAPNYA......................