Cool Blue Outer Glow Pointer

بِسمِ اللَّهِ الرَّحمٰنِ الرَّحيمِ

Monday, March 17, 2014

Biaya Makan Tahanan KPK Paling Tinggi

Menkumham mengeluhkan angggaran makan tahanan di lapas dan rutan minim

Rumah Tahanan KPK (sumber: Vivanews)
Jakarta
Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia mengungkapkan, biaya makanan untuk para narapidana dan tahanan di lembaga pemasyarakatan dan rumah tahanan negara sangat minim.

Bila dibandingkan biaya makan tahanan di Kepolisian, Kejaksaan, Badan Nasional Narkotika dan Komisi Pemberantasan Korupsi, biaya makan untuk Lapas dan Rutan Kemenkumham lebih kecil dengan kadar gizi ala kadarnya.

"Anggaran makan untuk napi di Lapas, Rutan relatif kecil. Ini sangat memprihatinkan," kata Amir Syamsudin, Menteri Hukum dan HAM usai membuka Seminar Nasional bertajuk 'Setengah Abad Sistem Pemasyarakatan' dan Refleksi Pelaksanaan Pidana Penjara di kantornya, Rabu 12 Maret 2014.

Ketua Forum Pemerhati Pemasyarakatan, Hasanuddin Massaile mengatakan, biaya makan warga binaan di Lapas dan Rutan Kemenkumham satu hari dibatasi Rp 14.000 per orang. Jumlah ini lebih kecil dibandingkan biaya makan tahanan Kepolisian, Kejaksaan, BNN dan KPK yang seharinya dianggarkan Rp40.000 per orang.

"Biaya makan tahanan Imigrasi Rp 34.000 setiap orang perhari dan tahanan anggota Polri-TNI sebesar Rp 30.000 perorang setiap hari," ujarnya.

Disamping itu, yang lebih memprihatinkan lagi adalah biaya untuk pemeliharaan kesehatan bagi para tahanan dan narapidana sudah dihapuskan. "Per tanggal 1 Januari 2014, narapidana/penghuni Lapas dan Rutan tidak lagi di jamin oleh Jamkesmas," ungkapnya.

Amir menambahkan, atas kondisi para penghuni lapas dan rutan di bawah Kemenkumham tersebut perlu untuk dievaluasi kembali. Agar mereka mendapatkan hidup layak selama menjalani binaan.

"Agar para narapidana ini lebih dimanusiawikan," ujar Amir.

sumber: viva.co.id, Rabu, 12 Maret 2014

BACA SELENGKAPNYA......................

Kondisi Lapas Atambua Memprihatinkan

bangunan plavon Lapas Atambua (sumber: Kompas.com)
Atambua, Nusa Tenggara Timur
Kondisi bangunan Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas II Atambua, Kabupaten Belu, Nusa Tenggara Timur (NTT) rusak parah dan sangat memprihatinkan.

Kondisi ini membuat seluruh penghuni lapas, termasuk petugas pengamanan dan administrasi merasa tidak nyaman beraktivitas.

Kepala Lapas (Kalapas) Kelas II Atambua, Heru Suprijowinardi, Jumat (14/3/2014) mengatakan, atap bangunan lapas sudah bolong dan tembok dinding tiga blok hunian retak-retak.

“Kondisi di semua blok rusak berat, terutama bagian plafon sudah bolong semua dan tembok juga sudah terkelupas dan retak. Bangunan ini berdiri sejak tahun 1981, namun sampai sekarang belum juga direhab. Hitung-hitungannya, bangunan bagian dalam blok dan tembok keliling itu 50 persen rusak,” jelas Heru.

Menurut Heru, jika dibandingkan dengan Lapas lainnya di Indonesia, Lapas Atambua memiliki gedung yang paling buruk. Dia pun mengharapkan perhatian segera dari pimpinannya di Kupang maupun di Jakarta.

"Teman-teman wartawan silakan foto, saya malah senang karena nanti bisa dilihat oleh petinggi-petinggi saya,” harapnya.

Heru meminta pemerintah segera merehab blok hunian untuk para napi dan blok kesehatan serta menambah ruangan untuk kantor, sekaligus merehab kantor lama.

"Status Lapas Atambua ini dulunya adalah rumah tahanan negara. Namun pada 2004 telah berubah menjadi Lapas. Mestinya, infrastruktur harus diperhatikan dan juga jumlah personel ditambah,” jelasnya.

Apalagi kata Heru, jumlah penghuni lapas melebihi kapasitas blok yang tersedia. Menurutnya, saat ini jumlah napi mencapai 261 orang. Menurutnya, jumlah itu sudah kelebihan sekitar 100 orang.

"Mereka terpaksa kita gabungkan saja karena memang kondisinya seperti ini. Saya bersyukur para narapidana ini semuanya orang baik dan tertib sehingga mereka tidak sampai kabur,” katanya.

Heru mengaku sudah berulangkali mengusulkan bantuan rehab gedung dan penambahan bangunan ke Kementerian Hukum dan HAM Kanwil NTT dan Jakarta, namun tidak direspons.

"Usulan terakhir tahun 2010 lalu dan sempat ditinjau, namun nyatanya sampai sekarang tidak direalisasikan,” kata Heru.

Dia berharap, Lapas yang berbatasan langsung dengan negara Timor Leste itu dibenahi untuk dibuatkan sama seperti lapas yang ada di kota besar lainnya, karena Lapas Atambua adalah cermin Lapas Indonesia.

sumber: kompas.com, Jumat, 14 Maret 2014

BACA SELENGKAPNYA......................

Thursday, March 6, 2014

Orangtua Tangkap Anaknya yang Kabur dari Lapas Boyolali

Boyolali
Mardiyanto, seorang narapidana penghuni Rutan Kelas II B Boyolali kabur dari Rutan, Minggu, 2 Maret. Namun begitu pulang ke rumah orangtuanya di Cepogo Boyolali, justru ditangkap oleh orangtuanya sendiri, Senin (3/3/2014).

Kejadian itu bermula ketika Mardiyanto narapidana kasus pencuria ponsel berhasil kabur dari Rutan Klas II B Boyolali tanggal 2 Maret. Entah sebab apa, napi itu kemudian pulang ke rumah orangtuanya di dusun Gajian, Cepogo, Boyolali.  Namun begitu berada di rumahnya, justru orangtua Mardiyanto segera menelepon pihak Rutan.

Kepala Rutan Kelas II B Boyolali, Satriyo Waluyo mengatakan Mardiyanto kabur dari Rutan pulang ke rumahnya di Dusun Gajian, Kecamatan Cepogo. "Mardiyanto diserahkan orang tuanya dan masyarakat setempat. Dikembalikan ke rutan untuk menjalani sisa tahanan," ujarnya.

Atas perbuatan kabur itu, menurut Waluyo, justru Mardiyanto mendapatkan sanksi. "Mardiyanto akan dimasukkan sel pengasingan, tidak dapat remisi, cuti bersyarat, cuti menjelang bebas, dan tidak dapat pembebasan bersyarat," ujarnya.

Waluyo menjelaskan napi yang dipercaya menjadi tahanan pendamping tersebut melarikan diri dengan cara merusak pagar berduri di lantai dua. Sebelumnya dia meminta izin kepada petugas untuk menyalakan lampu di lantai dua.

"Saat itu semua petugas berada di lantai satu. Tapi ditunggu beberapa saat dia tidak kembali. Petugas langsung mencari dan menemukan pagar berduri sudah rusak," ujarnya.

Mardiyanto adalah narapidana yang dihukum 1 tahun 3 bulan karena kasus pencurian ponsel. Dia masih mempunyai sisa masa tahanan 8 bulan. "Selama menjalani tahanan, perilakunya baik. Sejak tiga minggu ini, dia dipercaya menjadi tahanan pendamping untuk membantu sipir membersihkan lingkungan Rutan tiap harinya. Namun kepercayaan kami dimanfaatkan untuk kabur," ujarnya.

sumber: tribunnews.com, Senin, 3 Maret 2014

BACA SELENGKAPNYA......................

Lapas Pondok Rajeg Bogor Jalin Keja Sama dengan Samsung

Cibinong
Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas II A Pondok Rajeg, Cibinong Bogor Jawa Barat, menjalin kerja sama dengan Samsung, sebuah perusahaan milik Korea Selatan.

"Ini Lapas percontohan," kata Kalapas Pondok Rajeg, Rudi CH saat berbicang-bincang dengan Republika di ruang kerjanya di Lapas Pondok Rajeg, Cibinong, Bogor, Jabar, Ahad (2/3).

Bentuk kerja samanya yakni pemberian pelatihan dan pendidikan kepada warga binaan. Semisal bengkel service kendaraan mobil dan motor, service alat-alat elektronik yakni televisi, radio, dan handphone serta kerajinan. Selain itu, ada juga juga waga binaan yang diberikan pelatihan tentang pertanian, perternakan kesenian dan juga pengajian.

Semua kegiatan ini dilakukan 250 warga binaan. Hasil kegiatan yang diunggulkan yakni kerajinan berupa keranjang kemasan. "Tas keranjang kemasan ini kualitasnya sangat bagus, nantinya akan di ekspor ke Korea," jelas Rudi yang menambahkan bahwa kerjasama dengan PT. Samsung Korea sudah dilakukan sejak April 2013.

Rudi melanjutkan, nanti dari hasil kerja warga binaan yang dijual, mereka mendapatkan provit sebesar 80 persen diberikan kepada warga binaan dan 20 persennya untuk PNBP (Pendapatan Negara Bukan Pajak). "Kami membekali warga binaan disini agar ketika mereka keluar dari Lapas dan kembali ke masyarakat mereka mempunyai bekal atau keahlian untuk bekerja atau berwirausaha," tuturnya.

Moto Lapas Pondok Rajeg adalah Lapas "Berdasi" yaitu bersih damai dan Sigap. "Saya bertekad menjadikan Lapas Pondok Rajek, Lapas yang bersih dari narkoba, bersih dari pungli, bersih lingkungan, dan juga bersih dari hal-hal yang tidak sesuai dengan tugas dan fungsihnya," ujar Rudi.

sumber: republika.com, Selasa, 25 Februari 2014

BACA SELENGKAPNYA......................