Cool Blue Outer Glow Pointer

بِسمِ اللَّهِ الرَّحمٰنِ الرَّحيمِ

Wednesday, May 23, 2012

Super Soccer Open Digelar oleh LP Cipinang

Jakarta
Seakan tak ingin kalah dari drama komedi Inggris Mean Machine (2001) yang diadopsi dari film asal Amerika Serikat, The Longest Yard (1974) yang menceritakan sukses tim rugby dan sepakbola menjuarai kompetisi profesional, Lembaga Pemasyarakatan (LP) Cipinang, pun menggelar event serupa.

Turnamen sepakbola mini dengan menampilkan 7 lawan 7, Super Soccer Open dilaksanakan mulai tanggal 6 Juni hingga 7 Juli 2012 mendatang di lapangan LP Cipinang untuk memperebutkan Piala Gubernur DKI Jakarta. Petugas LP dan para narapidana di sana menjadi penggagas turnamen Super Soccer Open itu.

Tembok LP Cipinang yang mengelilingi bangunan lapas seperti tak mampu membatasi kreativitas para narapidana untuk berkarya. Buktinya, warga di sana tetap berkarya walau masih menjalani hukuman.

"Turnamen ini digagas petugas bersama warga binaan," kata Endang Sudirman, Kepala Lapas LP Cipinang, Jakarta Timur.

Sebanyak 48 tim akan berpartisipasi dalam turnamen tersebut, yang pesertanya dari warga binaan LP Cipinang, maupun LP lainnya, serta tim luar seperti mantan pemain timnas, atau tim dari Papua. Dari LP Cipinang menurunkan empat tim, serta satu tim dari LP Salemba maupun tim LP Sukamiskin yang kemungkinan membawa mantan narapidana yang juga penyanyi Ariel Peterpan.

"Mudah-mudahan Ariel Peterpan (mantan warga binaan Sukamiskin) bisa bergabung," kata Endang Sudirman.

Kreativitas warga binaan LP Cipinang semakin terwujud setelah Basri (Badan Sepakbola Rakyat Indonesia), ikut membantu turnamen yang dimainkan dalam 2 x 30 menit tersebut. Eddy Sopyan, mantan Ketua Umum Basri yang juga pembina Basri, memiliki peran sentral terwujudnya turnamen Super Soccer Open tersebut.

sumber: tribunnews.com, Selasa, 22 Mei 2012

BACA SELENGKAPNYA......................

Lapas Lumajang Raih Predikat Terbaik I Se-Indonesia

sumber: suarasurabaya.net
Lumajang
Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas 2 B Lumajang dikukuhkan menjadi rumah tahanan terbaik I di seluruh Indonesia. Penghargaan ini diperoleh rumah tahanan yang terletak di Jl.Alun-Alun Timur Kota Pisang ini, sesuai SK (Surat Keputusan) yang diserahkan langsung oleh Amir Syamsudin Menteri Hukum dan HAM (Hak Azasi Manusia) RI dalam kegiatan di Surabaya, baru-baru ini.

Terkait penghargaan yang telah diterima Lapas Kelas II B Lumajang sebagai Lapas Terbaik I Se-Indonesia ini, Selasa (22/5/2012) pagi, disampaikan langsung oleh Drs Sartono Kepala Lapas ketika ditemui Sentral FM Lumajang di kantornya.

Dikatakan oleh Sartono, dalam penghargaan yang diterima dari Menteri Hukum dan HAM RI, Lapas Kelas II B Lumajang menduduki peringkat pertama, yang diikuti Lapas Pasir Pangarayan di posisi kedua dan Lapas Amuntai di peringkat ketiga.

“Ada beberapa kriteria atau indikator yang dituangkan dalam SK penghargaan dari Menteri Hukum dan HAM RI, kenapa Lapas Kelas II B Lumajang mendapatkan predikat sebagai terbaik I Se-Indonesia. Diantaranya, ada 8 indikator utama yang menentukan keberhasilan ini,” kata Drs Sartono.

Kriteria itu, diungkapkan Kepala Lapas Kelas 2 B Lumajang, diantaranya adalah berbagai perubahan yang telah dilakukan menyangkut pembinaan, aman-tertib, tidak ada barang terlarang yang masuk ke Lapas Lumajang, pelayanan, kebersihan Lapas yang juga meyangkut tidak ada pungli dan korupsi serta indikator lainnya, bebernya.

Sebelum ditahbiskan sebagai terbaik I Nasional, ditegaskan Sartono, dirinya selaku pimpinan yang mengelola Lapas Kelas I B Lumajang sejak lama telah berupaya untuk merubah mind set dan pola pikir para staf dan sipir untuk berubah.

“Perubahan yang kita lakukan, sedikit demi sedikit. Terutama yang menyangkut pungli, yang diawasi ketat denganmengutamakan trasparansi. Sisi pelayanan juga dikedepankan agar bisa dinilai baik masyarakat. Meski, kita hanya 6 hari kerja,namun ada ploting tugas yang tidak meninggalkan pelayanan kepada masyarakat. Saya juga mengarahkan agar para staf bekerja sesuai dengan hati nurani dan peraturan perundang-undangan,” jlentrehnya.

Saat ini, perubahan yang telah gencar dilakukan sejak awal, masih terus dilakukan agar Lapas Lumajang benar-benar menjadi rumah tahanan percontohan yang terbaik. Meski, saat ini masih ada kendala-kendala yang dihadapi pihak Lapas Kelas 2 B Lumajang.

“Diantaranya, jumlah tahanan yang melebih kapasitas, yang tidak sebanding dengan jumlah sipir yang bertugas. Namun, persoalan itu menjadi masalah menyeluruh di Lapas Se-Indonesia. Kami saat ini hanya menegaskan untuk bekerja keras untuk memperbaikinya,” pungkas Drs Sartono.

sumber: suarasurabaya.net, Selasa, 22 Mei 2012

BACA SELENGKAPNYA......................