Cool Blue Outer Glow Pointer

بِسمِ اللَّهِ الرَّحمٰنِ الرَّحيمِ

Monday, May 3, 2010

Lapas Balikpapan Terbaik Nasional

Balikpapan
Masyarakat Kota Madinatul Iman wajib bangga atas keberadaan Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas II A Balikpapan. Pasalnya bertepatan dengan Hari Bhakti Pemasyarakatan ke-46 yang jatuh pada 27 April lalu, institusi yang bertugas membina Narapidana di Balikpapan tersebut menyandang predikat Lapas Kelas II A terbaik di tingkat nasional.

“Ini yang mahal bukan barangnya tapi tanda tangan yang di bawah ini mas,” kata Kepala Lapas Balikpapan, Dewa Putu Gde BcIp SH MH. Bukan hanya predikat Lapas terbaik yang membuat Dewa bangga. Penyerahan piagam dilakukan langsung oleh Menteri Hukum dan HAM RI, Patrialis Akbar di Jakarta. Predikat terbaik yang diperoleh Lapas Balikpapan di tingkat nasional tidak bisa dibilang mudah.

Masalah yang paling pokok dalam mengembangkan institusi ini ada masalah pendanaan. “Bayangkan mas, pemerintah hanya memberikan biaya kebersihan Rp 5 juta setahun, setahun mas Rp 5 Juta,” katanya menegaskan. Dengan penghargaan yang diperoleh, Dewa membuktikan bahwa permasalahan dana seperti itu bukanlah hal yang menghalangi Lapas Kelas II A Balikpapan untuk bisa berprestasi di tingkat nasional.

Semua ini karena kemandirian pihak Lapas sendiri. Lapas juga menjalin kerjasama dengan pihak-pihak luar. Seperti saat ini, Lapas Balikpapan telah menjalin kerja sama dengan Pemkot Balikpapan, Kodam VI Tanjungpura, dan Dinas Kesehatan Kota (DKK). Adapun kerja sama dengan Kodam VI Tanjungpura meliputi pembinaan mental, hukum, kesehatan, dan fisik.

Sedangkan dengan DKK meliputi rawat inap gratis khusus di kelas 3A.Selain itu, tambah dia, sejak Desember 2009, Lapas mencoba membudidayakan peternakan ikan air tawar dan itik telur di komplek Lapas. Modal untuk budi daya itu diperoleh dari bantuan Pemkot Balikpapan dan anggaran Lapas Balikpapan sendiri. “Budidaya ini tepat di belakang rumah dinas saya,” ucap Dewa.

Dua usaha budidaya itu murni dikelola oleh para narapidana (napi), mulai dari perawatan ikan patin, lele, dan nila. Meski belum bisa dipanen, namun ada beberapa pengumpul telur itik yang siap menampung nantinya. “Kalau ikan air tawarnya, nanti Rumah Makan Torani yang katanya siap menampung,” ungkap ayah dari 3 anak itu. Berbagai program kemandirian seperti itulah yang ternyata juga menambah penilaian.

Ada beberapa tips pembinaan yang diterapkan Dewa, di antaranya adalah mendisiplinkan semua petugas Lapas dan napi dalam waktu dengan menerapkan apel. Selain itu, pemberian keterampilan yang bermanfaat bagi napi, pembentukan mental, dan pendidikan umum sebagai bekal di masyarakat.

Banyak hasil keterampilan yang sudah dihasilkan para napi, paling banyak berupa kerajinan tangan seperti miniatur patung, motor gede (moge), perahu layar, dan semacamnya.

Selain fasilitas ruang tahanan, LP Balikpapan memiliki beberapa fasilitas pendukung lainnya seperti ruang rekreasi yang tersedia di setiap blok. Di dalam ruang itu, disediakan peralatan tenis meja dan televisi. “Setiap 2 kali seminggu, kami putarkan film VCD tentang keagamaan,” tuturnya.

sumber: metrobalkpapan.co.id Senin, 03 Mei 2010

No comments:

Post a Comment