Tak Memadai, MenkumHAM Janji Rombak LP

Jambi

Keberadaan lembaga pemasyarakatan (LP) Provinsi Jambi dinilai oleh Menteri Hukum dan HAM, Patrialis Akbar, masih memiliki kekurangan. Oleh karena itu, pihaknya akan segera melakukan pembangunan yang sesuai dengan standar. Hal ini disampaikannya saat kunjungannya ke LP Jambi kemarin (21/3).

Dalam kunjungan ini, Menteri juga di dampingi sekjend Depkumham, Kakanwil dan Kalapas se-Provinsi Jambi, Patrialis juga meninjau ruang tahanan serta berkomunikasi dengan para tahanan. Tidak hanya itu menteri juga meminta supaya kepala lapas untuk memperhatikan segala sarana dan prasaran yang ada di LP.

“Para tahanan harus mendapatkan kehidupan yang layak. Karena bagaimanapun mereka juga memiliki hak untuk itu, “ ungkap Menteri.

Pada saat yang sama Menteri sangat prihatin dengan ruangan serta keadaan yang ada di lapas. Dimana dalam satu ruangan dimuat beberapa tahanan. Tidak hanya itu saja,untuk daya tampung tahanan, Menteri menganggap sudah tidak layak lagi. Karena dengan banyaknya tahanan yang ada, membuat ruangan sempit.

“Kita akan bangun lebih bagus dan besar, karena ini merupakan program kerja untuk tahun 2010 ini,“ jelasnya.

Lebih lanjut dikatakannya, untuk LP yang ada di provinsi Jambi, selain Kota Jambi, juga ada LP di Sarolangun dan Muara Sabak yang akan diperbaiki. Sehingga akan lebih besar lagi, rencana program ini akan berjalan pada tahun ini juga.

Sementara itu kepala lapas Jambi mengatakan pada saat ini lapas Jambi dihuni oleh 180 tahanan. Setiap ruangan ada yang ditempati 5 sampai 7 orang.

Menyinggung masalah para tahanan Narkoba, Menteri juga akan memikirkan untuk membuat lapas khusus. Tidak hanya itu, untuk Jambi juga akan dibuat lapas terbuka. Sehingga para tahanan tidak merasa diasingkan atau tersakiti.

Selain menyoroti sarana dan prasarana, Menteri juga memaparkan akan mengkaji ulang berbagai peraturan pemerintah maupun peraturan lainnya mengenai tahanan serta masa tahanan. Hal ini dikarenakan banyaknya tahanan yang sudah tua bahkan sudah tidak dapat berbuat apa-apa lagi. Untuk itu, pihaknya akan mengkaji ulang tentang status tahanan seperti itu.

sumber: jambiekspres.com Senin, 22 Maret 2010