Beberapa jam pasca-pergantian Kepala Lapas Abepura Papua, dari Antonius Ayorbaba kepada Liberty Sitinjak yang berjalan ricuh, situasi di lingkungan Lapas Abepura kacau.
Sebanyak 18 narapidana penghuni Lapas terbesar di Papua itu melarikan diri sekitar pukul 17.30 WIT, Senin 3 Mei 2010 dengan cara memanjat pagar.
Informasi yang dikumpulkan vivanews, para narapidana dan tahanan itu melarikan diri, saat petugas Lapas melakukan penggembokan terhadap blok tahanan, 18 napi dan tahanan merusak gembok pintu pos, lalu dengan menggunakan besi beton ukuran 40 centimeter. Setelah itu para napi dan tahanan memanjat tembok Lapas dengan tali. Selanjutnya, mereka melintas di pemukiman warga untuk kemudian menghilangkan jejak.
Pejabat baru Kalapas Abepura Liberty Sitinjak mengatakan, belum bisa mengeluarkan pernyataan terkait kaburnya sejumlah narapidana dan tahanan tersebut. “Saya kan baru dilantik, dan sama sekali belum ada serah terima jabatan, serta penyerahan aset Lapas melalui Berita Acara. Sehingga belum bisa memberikan komentar," ujar Sitinjak.
Namun, kata Sitinjak, dia memang mendapat informasi dari pegawai Lapas, bahwa ada sejumlah narapidana dan tahanan melarikan diri dengan cara merusak gembok pintu pos.
Pejabat lama Kalapas yakni Antonius Ayorbaba ketika dikonfirmasi VIVAnews mengatakan, dirinya bukan lagi Kalapas Abepura sehingga tidak bisa memberikan komentar dan bertanggung jawab atas larinya sejumlah napi dan tahanan tersebut.
"Saya ini kan bukan lagi pejabat Kalapas, jadi tidak memiliki wewenang lagi untuk memberikan pernyataan mengenai ada atau tidaknya napi yang kabur," singkatnya.
Nama-nama Napi dan tahanan yang kabur, Roy Kabarek, Yonas C Karuway, Albert Tortolius Konyep, Petrus Menti, Theopilus Bano, Ferdinand Yoku, Teni Tabuni, Yunus Sembra, Asin alias Dani, John Nelson Hanwebi, Yosep Karafir, Ronald OheeSamuel Nanulaita, Yulius Nemnay, Abudi alias Aco, Wan Wenda, Nas Kogoya.
sumber: vivanews.com Senin, 3 Mei 2010
No comments:
Post a Comment