Cool Blue Outer Glow Pointer

بِسمِ اللَّهِ الرَّحمٰنِ الرَّحيمِ

Thursday, April 29, 2010

Sibuk, Patrialis Akbar Tak Sempat Ikut Wisuda

Yogyakarta
Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Patrialis Akbar yang tercatat sebagai salah seorang wisudawan program pascasarjana Universitas Gadjah Mada Yogyakarta, Rabu, tidak hadir dalam upacara wisuda yang dipimpin Rektor Prof Sudjarwadi.

"Patrialis Akbar termasuk salah seorang wisudawan dalam upacara wisuda hari ini (Rabu, 28/4). Namun, Menteri Hukum dan HAM itu absen dalam upacara wisuda, karena padatnya agenda kementerian," kata Kepala Humas dan Protokol Universitas Gadjah Mada (UGM) Suryo Baskoro.

Menurut dia, Patrialis Akbar terdaftar sebagai mahasiswa program studi Magister Hukum UGM pada 1 Juli 2007 dan dinyatakan lulus pada 24 April 2010 dengan tesis berjudul Tinjauan Yuridis Terhadap Penerapan Demokrasi Ekonomi Dalam Mewujudkan Ekonomi Terbuka Berkeadilan Sosial.

Usai menghadiri Hari Bhakti Pemasyarakatan ke-46 di Lapas Cipinang, Selasa, kepada rekannya seorang wartawan sesama peserta program pascasarjana UGM, Patrialis Akbar menuturkan terpaksa mengurungkan niatnya ikut wisuda karena kesibukan tugas-tugasnya di Kementerian Hukum dan HAM.

UGM mewisuda 1.072 lulusan program pascasarjana, terdiri atas 1.019 master, 36 spesialis, dan 17 doktor. Hingga kini lulusan program pascasarjana UGM sebanyak 45.998 orang, terdiri atas 43.443 master, 1.359 spesialis, dan 1.196 doktor," katanya.

Sudjarwadi dalam sambutannya mengatakan, saat ini UGM memiliki reputasi bagus di tingkat internasional. Reputasi internasional itu hanya akan bermakna jika UGM mampu berkontribusi besar dalam solusi kepentingan dan kemakmuran bangsa dan mengadvokasi keunggulan-keunggulan lokal ke tingkat dunia.

"Untuk mencapai reputasi internasional, UGM juga menjalin kerja sama dan kemitraan dengan berbagai institusi, baik dalam maupun luar negeri. Hingga kini UGM telah menjalin kerja sama dan kemitraan dengan lebih dari 626 lembaga," katanya.

Ratusan lembaga itu, menurut dia, terdiri atas kementerian, badan dan lembaga negara, pemerintah provinsi, kabupaten, dan kota, perusahaan swasta, perguruan tinggi, dan lembaga pendidikan. "UGM juga menjalin kerja sama luar negeri dengan 300 institusi perguruan tinggi dan asosiasi internasional mencakup lebih dari 60 negara," katanya.

sumber: suarakarya-online.com Kamis, 29 April 2010

No comments:

Post a Comment