Cool Blue Outer Glow Pointer

بِسمِ اللَّهِ الرَّحمٰنِ الرَّحيمِ

Tuesday, April 20, 2010

Edukasi HIV/Aids Perspektif Gender DI Rutan Medaeng

Surabaya
Perempuan masih dianggap kekurangan dalam mengakses informasi tentang HIV/Aids. Mereka belum mendapatkan porsi yang sama dengan laki-laki untuk melindungi diri sendiri dari ancaman penyakit menular tersebut.

Topik inilah yang kemudian diangkat oleh Kementerian Hukum dan Hak Azasi Manusia (KemenkumHAM) Jawa Timur bekerjasama dengan Yayasan Harapan Permata Hati Kita (Yakita) dalam rangka peringatan Hari Kartini di Rutan Medaeng, Senin (19/04).

Diakui DJOKO HIKMAHADI Kepala Divisi Pemasyarakatan Kanwil Kemenkum HAM Jatim, pengguna narkoba terutama lewat jarum suntik rawan terkena HIV/Aids. Sebagian dari mereka juga suka 'jajan' sembarangan (pelanggan PSK), sehingga beresiko tinggi tertular HIV/Aids.

Meski tinggal di dalam Rutan, namun mereka tetap beresiko terkena HIV/Aids. Apalagi, jumlah penghuni Rutan selalu meningkat 20 persen setiap tahunnya.

"Pencegahan HIV/Aids memang sudah dilakukan. Diantaranya dengan memberikan edukasi supaya mereka tidak tertular," ujar DJOKO pada suarasurabaya.net, Senin (19/04).

DITA AMALIA Manager Program Yakita menambahkan 90 persen perempuan penghuni Rutan Medaeng mengenal narkoba pertama kali dari pasangannya. Menurutnya, ini karena perempuan tidak memiliki posisi tawar yang sama dengan laki-laki. Perempuan lebih sering menurut apa yang dikatakan laki-laki dan tidak bisa melindungi dirinya sendiri.

Edukasi berperspektif gender pun diberikan Yakita kepada 70 tahanan laki-laki dan perempuan di Rutan Medaeng. "Kalau mereka sadar gender, penyalahgunaan jarum suntik yang berpotensi penularan HIV/Aids bisa berkurang," pungkasnya.

sumber: suarasurabaya.net Senin, 19 April 2010
The Blind Side

No comments:

Post a Comment