Cool Blue Outer Glow Pointer

بِسمِ اللَّهِ الرَّحمٰنِ الرَّحيمِ

Sunday, April 4, 2010

Rutan Poso Masih Dijaga Ketat

Poso
Situasi rumah tahanan (Rutan) kabupaten Poso, Provinsi Sulawesi Tengah Minggu (4/4) masih dalam penjagaan ketat setelah Jumat malam (2/4) terjadi kericuhan antar sesama narapidana yang mengakibatkan delapan tahanan mengalami luka-luka.

Penjagaan aparat kepolisian dari Brimob Polda Palu ini atas perintah Kapolda Sulawesi Tengah, Brigjend Pol Amin Shaleh. Pengamatan di lapangan beberapa polisi dengan senjata api lengkap berjaga-jaga di depan pintu gerbang Rutan Poso yang beralamat di Jalan Pulau Kalimantan, Kelurahan Gebang Rejo, Kecamatan Poso Kota. Para pengunjung yang akan masuk dalam Rutan diperiksa ketat. “Semua pengunjung harus digeledah untuk menghindari hal-hal yang tak diinginkan.” ujar seorang polisi.

Kapolda Brigjend Amin Saleh sendiri mengatakan situasi keamanan di Rutan sudah berangsur normal. Ia menyimpulkan insiden tersebut dipicu karena adanya ketersinggungan terhadap penganut agama yang terjadi antara para tahanan. Kesimpulan awal ini diambil setelah memintai keterangan para tahahan.

"Insiden dipicu oleh penilaian negatif terhadap penganut satu agama oleh agama yang lain yang terjadi antara para tahanan , ” kata Amin Saleh.

Pihaknya terus melakukan langkah-langkah peredaman dan telah menghimbau kepada para pemuka agama di Poso untuk meredam semua isyu-isyu yang berkembang dimasyarakat agar tidak dimanfaatkan kelompok tertentu untuk membuat keonaran dan konflik yang berkepanjangan.

Sementara itu, menurut Kepala Rutan Poso Muhammad Khairun, di rutan Poso saat ini hanya memiliki 30 petugas yang terdiri dari 15 petugas jaga dan sisanya petugas masak dan administrasi, 15 petugas jaga tersebut setiap hari bergantian jaga antara empat hingga lima petugas, kondisi ini tidak seimbang dengan banyaknya para tahanan yang mencapai 114 tahanan yang dikurung di 12 kamar sel yang ada.

Khairun menambahkan, kericuhan di Rutan Poso Jumat lalu dipicu kesalah pahaman yang berawal saat salah satu tahanan titipan Batalyon 714 Poso bernama Ikhsan dalam kasus pelanggaran disiplin hingga dijatuhi sangsi dsersi tersebut ingin merayakan hari kebebasaanya yang jatuh esok harinya atau Sabtu (3/4) pagi dengan membagi-bagikan rokok kepada para tahanan yang berada didalam sel. “Rokok itu dia beli di koperasi sel, jadi tidak benar kalau Ikhsan keluar dari sel membeli rokok dan minum-minuman keras,” kata Khairun meluruskan informasi yang berkembang diluar Rutan.

Namun, cara Ikhsan membagi-bagikan rokok dilakukan dengan cari tidak simpatik karena mengganggu tahanan lainnya yang sementara menjalankan ibadah karena saat itu ia sempat memukul-mukul bel makan yang berada hanya sekitar 10 meter dari tempat tahanan menjalankan ibadah.

"Otomatis, suasana tersebut membuat tahanan yang sementara menjalankan ibadah marah, sehingga usai ibadah itulah para tahanan yang merasa terganggu melampiaskan kemarahanya kepada para tahanan lainnya karena tidak menemukan tahanan Ikhsan yang lebih dulu menyelamatkan diri diruangan sipi," kata Khairun.

sumber: tempointraktif.com Minggu, 4 April 2010
Volume Two

No comments:

Post a Comment