Cool Blue Outer Glow Pointer

بِسمِ اللَّهِ الرَّحمٰنِ الرَّحيمِ

Wednesday, July 21, 2010

Razia di Lapas, Temukan 28 Ponsel

Tangerang
Sebanyak 28 telepon seluler ditemukan di Paviliun Anyelir Lembaga Pemasyarakatan (LP) Wanita Tangerang dalam razia yang dilakukan Senin (19/7/2010) hingga Selasa (20/7/2010) dini hari.

Petugas dari tim gabungan juga menemukan dua buah digital video disc (DVD), aluminium foil, sejumlah piring, baterai, sebilah pisau dapur, dan gunting yang disembunyikan di balik lipatan pakaian, dalam bantal atau guling di Paviliun Anggrek, Anyelir, dan Dahlia, rumah warga binaan LP tersebut.

Razia dilakukan oleh tim gabungan dari LP Wanita (petugas jaga malam yang ditunjuk secara mendadak), Polda Metro Jaya, dan Polres Metro Tangerang Kota, serta dilengkapi anjing pelacak mulai Senin pukul 20.00 hingga Selasa pukul 03.00 dini hari. Dalam razia tim beranggotakan 23 orang yang dipimpin langsung Kepala LP Wanita Etty Nurbaiti itu tidak ditemukan barang bukti berupa narkotika. Akan tetapi, salah seorang warga binaan dinyatakan positif menggunakan narkotika setelah petugas melakukan tes urine.

"Alhamdulillah, tak ditemukan sedikit pun narkotika. Kalau ada seorang warga binaan yang positif menggunakan narkotika, kemungkinan besar barang buktinya dibuang ke dalam lubang closet," kata Etty kepada Kompas.

Etty mengatakan, razia itu dilakukan untuk membersihkan lingkungan LP dari narkotika. "Saya mau LP ini bersih dari narkotika sesuai dengan tekad pemerintah kita menghilangkan narkotika dari Indonesia," jelas Etty.

Razia seperti ini merupakan terobosan baru di LP Wanita sejak Etty memimpin rumah bagi warga binaan tersebut pada bulan Mei lalu, menggantikan pimpinan sebelumnya.

Barang bukti
Menurut Etty, barang bukti berupa telepon seluler yang ditemukan dalam razia itu akan dilelang. Selanjutnya, hasil dari pelelangan itu akan dimasukkan ke dalam kas negara. "Sementara barang bukti lainnya seperti aluminium foil langsung dibawa petugas dari kepolisian," jelas Etty.

Etty langsung membuat berita acara pemeriksaan untuk seorang warga binaan yang positif menggunakan narkotika. Selanjutnya, warga binaan itu dipindahkan ke LP Anak dan Wanita di Tangerang menunggu proses persidangan.

Menurut Etty, razia akan terus dilakukan, tetapi tidak ditentukan kapan waktunya. Razia itu, kata Etty, tidak diberitahukan kepada petugas LP. Petugas dari LP yang bergabung dalam tim baru diberitahu mendadak 20 menit sebelum pelaksanaan razia. "Razia ini sebenarnya sudah berulang kali disosialisasikan kepada warga binaan sejak awal-awal saya bertugas di sini. Bahwa suatu saat kami akan lakukan razia dengan anjing pelacak," kata Etty Nurbait.

Petugas yang merazia pun -termasuk polisi- juga digeledah sebelum melakukan razia. Telepon seluler, dompet, dan uang harus dititipkan di ruang Kepala LP. "Saya ingin petugas yang merazia bersih, jadi tidak ada rekayasa. Kalau ditemukan, narkoba dan telepon seluler itu memang milik penghuni. Dan tidak ada juga yang berani menitipkan ke petugas," kata Etty.

Paviliun Anyelir dihuni 54 warga binaan yang pertama dibongkar. Satu per satu petugas membuka kamar dan membawa keluar barang-barang ke luar sel. Di ruang tengah blok yang berbentuk bundar, petugas satu per satu melucuti pakaian dari lemari plastik, membongkar bantal, dan barang-barang lain.

Di tempat ini, petugas menemukan sejumlah telepon seluler, baterai, kabel, charger, dan piring. "Itu bukan punya saya, tetapi bantalnya saya pakai," seorang napi bernama Silvi mencoba berkelit saat petugas menemukan telepon seluler di bantal yang digunakannya.

source; kompas.com Selasa, 20 Juli 2010

No comments:

Post a Comment