Cool Blue Outer Glow Pointer

بِسمِ اللَّهِ الرَّحمٰنِ الرَّحيمِ

Friday, February 11, 2011

Kemenkum HAM Segera Periksa Sipir Rutan Tanjung Gusta

Medan
Setelah Bojonegoro, kasus pergantian tahanan kembali terjadi, kali ini di Medan. Seorang narapidana Rutan Tanjung Gusta digantikan tamunya yang datang menjenguk

Kementerian Hukum dan HAM Sumatera Utara segera menurunkan petugas untuk menyelidiki kaburnya narapidana rutan tersebut. Napi itu kabur saat dibezuk dua orang yang mengaku keluarga. Kaburnya tahanan diduga akibat kelalaian petugas jaga.

“Kami sangat menyesalkan kurangnya pengawasan dari petugas jaga yang memantau keluar masuknya tamu di Rutan Tanjung Gusta. Kami segera menurunkan petugas untuk meminta keterangan mengenai kasus hilangnya salah seorang tahanan ini,” ungkap Kepala Divisi Pemasyarakatan Kemenkum HAM Sumut Elly Lukman dikonfirmasi, Kamis (10/2).

Katibul Angkat (33) kabur dari rutan bersama seorang pengunjung bernama Feri, Selasa(8/2). Katibul yang merupakan tahanan titipan dari Polsekta Medan karena tersangkut kasus pencurian digantikan seorang pengunjung lainnya bernama Daud setelah bertemu di ruang bezuk rutan tersebut. Penjaga rutan baru menyadari tahanannya kabur beberapa jam kemudian.

Katibul keluar bersama temannya Feri tanpa mengenakan pakaian yang biasanya digunakan tahanan. Katibul mengganti pakaian dengan yang dibawa Feri, ditambah tanda pengenal pengunjung yang sebelumnya dipakai Daud. Sementara Daud sendiri disuruh menunggu di ruang bezuk tersebut.

Penukaran itu diketahui setelah para petugas heran melihat salah seorang pengunjung masih berada di ruang bezuk, saat jam bezuk sudah selesai. Ketika diperiksa, ternyata pengunjung tersebut tidak memiliki kartu bezuk dan tanda pengenal pengunjung. Saat itulah, para petugas baru menyadari salah seorang tahanannya telah kabur.

Pihak Rutan Tanjung Gusta Medan sudah melaporkan kejadian ini ke Polsekta Medan. “Kepolisian sudah melakukan pemeriksaan terhadap saksi Daud, dan akan memburu Katibul dan Feri,” kata Kepala Rutan Tanjung Gusta, Turman Hutapea.

Daud sendiri mengaku sama sekali tidak tahu akan dimanfaatkan untuk menggantikan seorang tahanan. “Saya tidak tahu rencana mereka seperti ini. Dia tidak bilang mau ke tempat ini. Aku tidak tahu bisa begini. Aku cuma diajak dan dikasih uang Rp 50 ribu, ujar Daud saat diinterogasi petugas Polsekta Medan, Helvetia.

Warga Biruen, Aceh ini mengaku baru mengenal Feri 10 hari di kawasan Pondok Kelapa, Medan. Kemudian, dia diajak Feri untuk menjumpai temannya. Namun sebelum berangkat, mereka terlebih dahulu pergi membeli pakaian dan topi untuk Daud dan Katibul.

Setelah berada di dalam rutan, Feri tiba-tiba mengambil kembali topi tersebut dan diberikan kepada Katibul, berikut tanda pengenal pengunjung rutan yang awalnya dipakai Daud. Sedangkan, Daud sama sekali tidak mengerti dan tidak menyangka akan menjadi tumbal untuk menggantikan Katibul di rutan.

Setelah mengenakan pakaian persis seperti yang dipakai Daud, Katibul melenggang ke luar rutan dengan santai bersama Feri. Sedangkan di luar, salah seorang teman mereka yang lain, seorang perempuan yang tidak diketahui Daud, sudah menunggu bersama becak yang mengantarkan mereka.

Peristiwa ini terjadi dengan cepat, berlangsung hanya sekitar 20 menit, seperti yang terekam dalam kamera CCTV di ruang bezuk rutan. Dari kamera CCTV itu juga diketahui kejadian penukaran tahanan ini.

sumber:surabayapost.co.id,Kamis, 10 Februari 2011

No comments:

Post a Comment