Tergiur upah Rp 100 ribu, Susiana (28) nekad menyelundupkan 1.000 pil dextro ke Lembaga Pemasyarakatan Teluk Dalam Banjarmasin, Kamis (11/11/2010) pukul 10.00 Wita.
Janda warga Pekapuran Raya RT8 itu bahkan tega membiarkan putra tunggalnya, Riza (2), menangis kesakitan karena sepatunya sesak oleh pil tersebut.
Namun derita bayi tersebut didengar oleh polisi khusus lapas (polsuspas). Petugas menemukan dua kantong plastik berisi pil berwarna kuning itu saat melakukan pemeriksaan di depan pintu lapas.
Bersama bayinya, Susiana langsung diamankan petugas. Mereka kemudian diserahkan ke Sat Narkoba Polresta Banjarmasin bersama barang bukti.
Dalam pemeriksaan, Susiana mengaku hendak menjenguk Rudi yang mendekam di lapas karena kasus kepemilikan senjata tajam. Susiana memasukkan pil di sepatu putranya juga atas saran teman Rudi bernama Aris. Aris meminta Susiana mengirimkan pil tersebut kepada Rudi dengan imbalan uang Rp 100 ribu.
"Karena sakit harus menekan pil itu di sepatunya, anak saya menangis terus," ujar Susiana.
Kasi Keamanan dan Ketertiban Lapas Teluk Dalam Lukman mengatakan petugasnya memang curiga mendengar anak tersangka menangis terus. "Ternyata setelah diperiksa, di dalam sepatunya ada pil dextro sebanyak dua kantong," terangnya.
Kasat Narkoba Polresta Banjarmasi, Kompol Christan Rony masih melakukan pemeriksaan terhadap yang bersangkutan untuk mengetahui asal barang tersebut.
Kronologi:
- Disarankan dimasukkan ke sepatu Riza
- Kamis (11/11) pagi, Susiana dan Riza ke lapas
- Riza menangis
- Petugas curiga dan memeriksa Riza
- Petugas menemukan dua kantong dextro
- Susiana diserahkan ke Polresta Banjarmasin
sumber: banjarmasinpos.co.id, Jumat, 12 November 2010
No comments:
Post a Comment