Cool Blue Outer Glow Pointer

بِسمِ اللَّهِ الرَّحمٰنِ الرَّحيمِ

Thursday, January 21, 2010

Boediono Puji Gebrakan Patrialis Akbar



Wakil Presiden, Boediono menyampaikan penghargaan kepada Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia, Patrialis Akbar.

"Gebrakannya memang sangat terasa. Saya tidak akan berikan pujian yang terlalu banyak, tapi ini benar-benar suatu surprise bagi kita semua," kata Boediono dalam acara pelatihan notaris di Hotel Ritz Carlton, Jakarta, Senin 18 Januari 2010.

"Saya senang mendengar langkah dan jurus-jurus baru Menkumham, semuanya bagus," lanjut dia.

Tapi, kata Boediono, harus ada suatu tim khusus untuk mengecek pelaksanaan program-program di lapangan, sebagai pengawas. "Yang selalu melapor ke Bapak menteri. Ini sangat penting," lanjut dia.

Terkait pelatihan notaris, kata Boediono, itu adalah bagian dari program 100 hari Kabinet Indonesia Bersatu.

"Notaris punya peranan yang strategis. Saya tidak mengatakan ini hanya basa-basi," kata Boediono.

Dalam konteks yang lebih besar, lanjut dia, notaris merupakan simpul penting dalam proses kegiatan ekonomi dan kemasyarakatan, terutama soal transaksi masyarakat, wirausaha, baik dalam maupun luar negeri.

"Sebab hampir semua transaksi itu memerlukan landasan hukum, kepastian hukum, dan oleh sebab itu notaris memegang kunci di situ," kata Boediono.

Pak Wapres berpesan bahwa notaris menentukan kelancaran transaksi seluruh perekonomian, kelancaran, kemudahan, dan biaya. "Dan ini kuncinya. Suatu negara akan bisa bersaing dengan baik kalau biaya transaksinya di dalam ekonomi itu efisien atau rendah. Biaya transaksi inilah yang menentukan daya saing," tambah dia.

Penghargaan untuk Patrialis Akbar tak hanya datang dari Boediono. Politisi PAN itu juga mendapat penghargaan dari Museum Rekor Indonesia (MURI).

Patrialis diberi penghargaan karena gebrakannya. Gebrakan itu diantaranya, tentang paspor gratis untuk TKI dan TKW, penggantian sisiminbakum yang akhirnya dikelola negara, visa on arrival di pesawat, dan memperpendek proses perizinan dari satu bulan menjadi tujuh hari.

sumber: vivanews
Elin Yunita Kristanti, Bayu Galih - Senin, 18 Januari 2010

No comments:

Post a Comment