Cool Blue Outer Glow Pointer

بِسمِ اللَّهِ الرَّحمٰنِ الرَّحيمِ

Thursday, August 4, 2011

Ramadan, Penghuni Lapas Kediri Dapat Tambahan Gizi

Kediri
Lembaga Permasyarakatan (Lapas) Kelas II A Kediri memberikan tambahan gizi kepada seluruh penghuni yang beragama Islam selama bulan Ramadan ini. Selain asupan makanan bergizi, lapas juga memberikan siraman rohani berupa ceramah dan kegiatan keagamaan lainnya.

Pelaksana Harian (Plh) Kasi Pembinaan dan Pendidikan (Binadik) Lapas Kelas II A Kediri Rochmad mengungkapkan, tambahan gizi yang diberikan tersebut berupa, ekstra puding, kolak dan takjil yang dapat dinikmati para penghuni muslim pada saat berbuka dan sahur.

"Selain nasi seberat 900 gram yang dibagi menjadi dua berbuka dan sahur, kami berikan ekstra puding dan takjil. Dengan tambahan gizi ini, kami berharap para penghuni muslim dapat menjalankan ibadah puasanya dengan khusuk, tanpa hambatan," ujar Rochmad, Selasa (2/8/2011).

Jumlah penghuni Lapas Kelas II A Kediri saat ini sebanyak 732 orang. Terdiri dari, 459 narapidana (napi) dan sisanya 273 orang tahanan. Sebanyak 30 orang diantaranya adalah wanita, 19 orang adalah narapidana, dan 11 lainnya tahanan. Sementara, anak-anak berjumlah 4 orang. Dari jumlah itu, napi beragama Islam sebanyak 688 dan sisanya beragama nasrani.

Rochmad menegaskan, seluruh penghuni muslim diperlakukan sama, mereka dianggap menjalankan ibadah puasa. Sehingga, tidak ada jatah makan pada siang hari. Dia mengakui jika ada sedikit pemaksaan. Tetapi, kata Rochmad tujuannya adalah positif yaitu, memberikan pembelajaran.

"Tetapi dalam praktiknya mungkin berbeda. Ada yang merokok secara sembunyi-sembunyi. Bahkan, ada yang pergi ke kamar mandi untuk minum air. Ada juga yang tidak berpuasa, tetapi akhirnya ikut-ikutan berpuasa," urai Rochmad.

Lapas Kelas II A Kediri memiliki motto seperti halnya pesantren. Para penghuni yang keluar dari lapas diharapkan mendapat bekal ilmu keagamaan yang dapat diamalkan dalam kehidupan bermasyarakat.

Oleh sebab itu, selama Ramadan lapas selalu bekerjasama dengan pondok pesantren (ponpes), Kementerian Agama (Kemenag) setempat dan lembaga-lembaga dakwah lainnya. Seperti kegiatan dakwah, dan pengajian rutin yang dibimbing langsung oleh para santri dari Ponpes Lirboyo, Kota Kediri.

Bustanul Arifin, salah seorang pembina di Lapas Kelas II A Kediri, sekaligus Kepala Madrasah Aliah Tribakti Kota Kediri mengatakan, selain kegiatan rutin seperti salat tarawih dan tadarus, juga ada mengaji kitab kuning dan berlatih qiroah. Khusus untuk ketrampilan membaca Al-Qur'an, mereka dipersiapkan untuk kegiatan lomba.

"Ada 90 orang penghuni yang ikut dalam pengajian dengan metode terbuka, dan khusus atau kitab kuning dengan urutan tertentu. Sementara yang kita persiapkan dalam ketrampilan membaca al-Qur an dengan fasih ada 12 orang," kata Bustanul Arifin, yang juga koordinator dari Ponpes Lirboyo, Kota Kediri itu.

sumber: inilah.com, Selasa, 2 Agustus 2011

No comments:

Post a Comment