Motif bunuh diri yang dilakukan Cecem bin Adam (58) seorang napi Lapas Sukamiskin memang masih belum diketahui pasti. Namun diduga, Cecem nekat gantung diri karena sudah hopeless atau putus asa.
“Saya menduga Cecem nekat bunuh diri karena sudah hopeless. Keluarganya seperti tidak menganggap dia. Makanya, mungkin dia merasa hopeless, sehingga mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri,” kata Kepala Lapas Sukamiskin Murdjito, saat ditemui wartawan di Lapas Sukamiskin, Selasa (27/7/2010).
Sebenarnya, kata Murdjito, Cecem sudah sempat dipanggil oleh Kasie Pembinaan Lapas Sukamiskin, Bandung, untuk pengajuan bebas. Namun, kata Murdjito, saat itu Cecem malah menolak dibebaskan.
“Dia bersikukuh ingin tetap tinggal di lapas, padahal dia hendak dibuatkan surat pengajuan bebas (PB) sebulan lalu. Kalau PB-nya dikabulkan, dia bisa bebas bulan ini. Namun kalau ditolak, dia bebas tahun depan,” kata Murdjito.
Lebih jauh Murdjito mengatakan, pengawasan terhadap para napi yang mendekam di Lapas Sukamiskin memang sudah dilakukan sesuai protap. Namun, kata dia, pengawasan tersebut hanya dilakukan di blok.
“Waktu kejadian juga ada penjaga. Tapi kan tidak mengawasi satu per satu napi yang ada di Lapas Sukamiskin. Mereka kan bukan baby sitter,” kata Murdjito.
Cecem bin Adam (58), seorang napi Lapas Sukamiskin, Bandung, tewas tergantung di pintu selnya, Selasa (27/7/2010) pagi. Diduga, Cecem tewas karena bunuh diri. Napi kasus perkosaan itu mulai divonis hukuman delapan tahun penjara oleh Pengadilan Negeri (PN) Cianjur. Dia baru mendekam di Sukamiskin sejak 29 April 2008 lalu.
source: okezone.com Selasa, 27 Juli 2010
No comments:
Post a Comment