Meski harus berada di dalam bui, 10 narapidana cilik yang menghuni Lembaga Pemasyarakatan Kerobokan, Denpasar, ternyata masih bisa merayakan Hari Anak Nasional dengan sukacita.
Berbagai permainan ketangkasan, seperti balap kelereng, makan krupuk, dan joget dengan bola, digelar untuk membahagiakan anak-anak yang jauh dari keluarganya ini. "Meskipun di dalam lembaga (pemasyarakatan), mereka punya hak untuk bahagia, menikmati Hari Anak," kata Kepala Lembaga Pemasyarakatan Kelas II A Kerobokan Siswanto, di sela-sela perayaan Hari Anak Nasional, Jumat (23/07/2010).
"Ini kami gelar spontan untuk mereka. Sekecil apa pun mereka punya hak," ujarnya.
Para napi cilik itu pun senang mengikuti perayaan hari anak ini karena sebelumnya mereka belum pernah merayakannya. "Senang, tetapi sebenarnya enggak di sini (lapas) senangnya, sebelumnya belum pernah ngerayain seperti ini,” ujar Mega Jayantini (16), seorang napi cilik.
Lapas Kerobokan, Denpasar, saat ini menampung 10 narapidana di bawah umur dengan masa hukuman rata-rata empat bulan sampai delapan bulan. Kasusnya pun bermacam-macam, mulai dari perkelahian hingga pencurian. Meski jumlahnya sedikit, narapidana cilik ini tetap dipisahkan selnya dengan narapidana dewasa.
"Ada blok K, sel khusus anak. Supaya anak-anak tidak terkontaminasi dengan orang dewasa dan tidak diajarkan kejahatan," tutur Siswanto.
Sehari-harinya, napi cilik ini dibina dengan berbagai kegiatan, di antaranya kursus melukis, komputer, yoga, hingga berwiraswasta, seperti membuat kerajinan untuk dijual di luar lapas.
source: kompas.com Jumat, 23 Juli 2010
No comments:
Post a Comment