Cool Blue Outer Glow Pointer

بِسمِ اللَّهِ الرَّحمٰنِ الرَّحيمِ

Thursday, February 21, 2013

Para Napi Palestina Ikutan Mogok Makan

sumber: kompas.com
Jerusalem
Ratusan tahanan keamanan Palestina di penjara-penjara Israel menolak makanan sebagai solidaritas dengan empat tahanan lain yang melakukan mogok makan.

Para pendukung mereka yang melakukan aksi mogok makan melakukan protes di Tepi Barat saat Palestina berusaha menekan Israel sebelum kunjungan Presiden Barack Obama ke wilayah tersebut bulan depan, lapor harian New York Times, Selasa (20/2).

Juru bicara Lembaga Pemasyarakatan Israel, Sivan Weizman, mengatakan, sekitar 500 narapidana di dua penjara Israel mengembalikan makanan mereka dalam apa yang tampaknya bermaksud sebagai protes sehari. Dia menambahkan, empat orang yang melakukan mogok makan dalam jangka waktu panjang berada dalam kondisi memuaskan, dan saat ini tidak ada dari mereka yang berada di rumah sakit. Tiga orang berada di klinik penjara, kata dia.

Namun perwakilan Palestina para tahanan itu dan sejumlah organisasi internasional menyatakan kekhawatiran terkait kesehatan yang memburuk dari mereka yang melakukan aksi mogok makan, yang memprotes alasan penahanan mereka.

Salah satu dari mereka, yaitu Samer al-Issawi, telah menolak makanan. Ia hanya mengandalkan air dan suplemen yang bukan makanan, hampir selama 200 hari terakhir. Dua orang lain yang ditahan pada November dikatakan menolak perawatan medis atau penyediaan suplemen seperti vitamin dan mineral.

Kadoura Fares, presiden Masyarakat Tahanan Palestina, yang berbasis di Ramallah, mengatakan ia menerima laporan bahwa keempatnya berada dalam kondisi serius dan bahwa hidup mereka dalam bahaya.

Utusan dari apa yang disebut kuartet perdamaian untuk Timur Tengah, yaitu mantan Perdana Menteri Inggris Tony Blair, mengeluarkan sebuah pernyataan hari Jumat yang mendesak Israel untuk menghormati hak-hak semua tahanan sesuai dengan standar internasional. "Masalah ini harus diselesaikan dengan cepat guna menghindari hasil yang tragis, yang punya potensi mengacaukan situasi di lapangan," katanya. Kuartet itu terdiri dari Amerika Serikat, Uni Eropa, Rusia dan PBB.

Sekitar 4.500 warga Palestina ditahan di Israel, sekitar setengah dari mereka dihukum karena merencanakan atau melakukan serangan terhadap Israel.

Dua dari pelaku aksi mogok makan itu, Al-Issawi dan Ayman Sharawna, telah menjalani masa tahanan yang panjang di penjara Israel sebelum mereka dibebaskan pada Oktober 2011, sebagai bagian dari pertukaran dengan tentara Israel yang ditawan Palestina, Shalit Gilad. Mereka ditangkap kembali tahun lalu setelah Israel mengatakan bahwa mereka melanggar ketentuan pembebasan mereka.

Dua pelaku aksi mogok makan lainnya, Tariq Qaadan dan Jafar Ezzedine, ditahan tanpa tuduhan resmi, sebuah status yang disebut penahanan administratif.

sumber: kompas.com, Rabu, 20 Februari 2013

No comments:

Post a Comment