Cool Blue Outer Glow Pointer

بِسمِ اللَّهِ الرَّحمٰنِ الرَّحيمِ

Monday, January 28, 2013

Ermalena: Urgen, Pendidikan Agama di Lapas

ilustrasi
Mataram
Moralitas adalah salah satu kunci peradaban. Karena itu, pembangunan akhlak karimah dan pendidikan agama sangat perlu dioptimalkan tak hanya di masyarakat umum, tapi juga di Lembaga Pemasyarakatan (lapas).

Demikian dikemukakan Staf Khusus Menteri Agama (Menag) Ermalena Muslim, dan Ketua Angkatan Muda Kakbah Joko Purwanto, di Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB), akhir pekan lalu.

"Sebab, lapas bukan tempat peningkatan kualitas dan pendidikan kemampuan para penjahat untuk menjadi penjahat kelas kakap, tetapi merupakan institusi perbaikan akhlak bagi para penghuninya. Penghuni lapas atau narapidana, tidak dididik untuk meningkatkan kualitas kemampuan dalam berbuat jahat," ujar Ermalena.

Dia mengatakan, oleh masyarakat, lapas selama ini memang dikesankan dan bahkan diberi label sebagai lembaga peningkatan kemahiran bagi napi dalam berbuat kriminal. "Sejatinya, tentu tidak demikian," ucapnya. Dia pun mencontohkan Lapas Cianjur, Jawa Barat, yang dihuni 857 orang.

Penghuni sebanyak itu, tutur dia, kini sudah mengikuti pendidikan keagamaan dalam bentuk pondok pesantren. "Penghuni di lapas ini, ikut mengaji dan kegiatan keagamaan lainnya. Seusai menjalani hukuman, mereka diharapkan dapat memberi keteladanan di tengah masyarakat," kata Ermalena.

Dia pun menaruh empati kepada para penghuni lapas. "Kita berharap, kegiatan di lapas ini dapat dijalani dengan baik. Di mana, aktivitas keagamaan semacam pesantren juga dapat diikuti dengan baik," ujarnya.

Dia pun mengapresiasi pimpinan LP Cianjur Tri Saptono, yang telah menyelenggarakan pendidikan pondok pesantren di lapas. Para ulama dan ustadz, lanjut dia, dilibatkan di LP untuk membina para penghuninya itu.

"Tak ada manusia yang lepas dari kesalahan. Karena itu, kita berharap perilaku para napi dapat berubah, karena Tuhan maha pengampun. Di hadapan Tuhan, tak satu pun perbuatan buruk atau kesalahan yang tidak terlihat jejaknya. Karena itu, mengubah diri ke arah lebih baik dalam kehidupan ini akan memberikan hidup lebih bermakna," ujarnya.

Sementara itu, Joko Purwanto yang juga Wakil Sekjen DPP PPP, memuji langkah Kemenag mengapresiasi dan menjadikan kegiatan pondok pesantren di lapas sebagai percontohan.

"Lapas dengan segala aktivitasnya seperti yang diterapkan di LP Cianjur, perlu direspons Kementerian Hukum dan HAM," katanya.

Masyarakat, ucap Joko Purwanto, tentu menginginkan agar kegiatan pesantren di lapas ke depan dapat menjadi teladan bagi lembaga pemasyarakatan lainnya di seluruh Indonesia. "Ini kegiatan positif dan perlu ditiru," ujarnya.

Dia pun mendukung Kementerian Agama yang akan membuat program pemberian santunan dan beasiswa bagi anak para napi. Bantuan diberikan kepada narapidana yang bersungguh-sungguh menuntut ilmu di lembaga pemasyarakatan, khususnya pesantren seperti di LP Cianjur itu.

Pemberian bantuan itu, menurut Joko, harus dimaksudkan untuk mengurangi beban pikiran para napi selama menjalani kehidupan di lapas. "Dengan cara itu, diharapkan pemberian bantuan bagi anak napi ke depan akan memberikan manfaat. Dengan demikian, gebrakan Kemenag bisa menciptakan anak-anak napi ke depan menjadi saleh dan salehah," katanya.

sumber: suarakarya-online.com, Senin, 28 Januari 2013

No comments:

Post a Comment