Napi dan tahanan Lapas Kelas II B Muaraenim mengambil air di Sungai Lematang, Desa Muara Lawai, Muaraenim, untuk memenuhi kebutuhan MCK, Sumber: tribunnews.com |
Dalam sepekan terakhir, Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas II B Muaraenim, Sumatera Selatan, krisis air. Untuk mengatasinya, puluhan narapidana (Napi) terpaksa dikerahkan mengambil air di Sungai Lematang, Desa Muara Lawai, Muaraenim.
Lapas Kelas II B Muaraenim sendiri setiap hari diperkirakan memerlukan sekitar 15 ribu liter air bersih untuk kebutuhan memasak, mandi, cuci, dan kakus (MCK).
"Selama ini kami memang sering kekurangan air bersih, namun masih bisa ditanggulangi dari PDAM dan sumur bor. Namun dalam sepekan ini, air PDAM dan sumur bor mulai ngadat. Jadi kami lebih baik mikul daripada tidak cebok dan makan minum," ungkap seorang napi yang enggan disebutkan namanya, Selasa (13/9/2011).
Kalapas Kelas II Muaraenim, M Musnani, didampingi KPLP Jauhari, menjelaskan kapasitas Lapas sebanyak 600 orang dan jumlah napi sebanyak 491 orang.
Semenjak pindah memang masalah air bisa diatasi, namun sepekan terakhir aliran air dari PDAM Muaraenim memang sedikit.
Begitu juga air dari sumur bor bantuan Pemkab Muaraenim, hanya sedikit. Jika disedot paling lama satu jam setelah itu air tidak keluar lagi.
Setelah menunggu beberapa lama lagi baru disedot lagi sehingga tidak mencukupi kebutuhan Lapas yang di perkirakan sekitar 15 ribu liter 1X24 jam.
“Kita setidaknya 1X24 jam, minimal membutuhkan pasokan air sebanyak tiga tangki yang berkapasitas 5.000 liter atau 15 ribu liter setiap harinya. Kebutuhan air tersebut dipergunakan untuk memasak, mandi, dan
kebutuhan MCK,” ujar M Musnani.
“Ini terpaksa dilakukan sebab penghuni sudah gerah dan tidak tahan lagi. Jadi daripada terjadi hal-hal yang tidak diinginkan karena tempat tidak nyaman, kita lebih baik mengambil air sungai ini yang akan digunakan untuk membersihkan WC dan kebutuhan mandi bagi narapidana yang ditahan,” ungkap Jauhari, di pinggiran Sungai Lematang.
Menurut dia, saat ini sebagian besar kamar mandi terutama WC napi sudah bau sebab sudah tidak disiram lagi. Bahkan telah menimbulkan bau tidak sedap. Dan jika tidak cepat disiram akan mengganggu kenyamanan mereka.
sumber: tribunnews.com, Selasa, 13 September 2011
No comments:
Post a Comment