Terkuaknya 'istana' mewah Artalyta Surtani Cs di Rumah Tahanan Pondok Bambu ternyata mempengaruhi psikologis para sipir penjara.
Faris, sipir (polsuspas) rumah tahanan Cipinang berharap, kesalahan sebagian sipir tidak digeneralisasi. Sebab, akan berdampak negatif bagi seluruh sipir dan keluarganya.
Karena kata Faris, kesalahan itu bisa saja dilakukan oleh oknum yang sengaja menjatuhkan kredibilitas sipir.
"Kalaupun ada sipir yang melakukan kesalahan, itu hanya sebagian kecil saja," ujar Faris kepada wartawan di rutan Cipinang, Jakarta, Minggu 17 Januari 2010.
Disadarinya, tugas yang harus dijalankan oleh seorang sipir sangat berat. Sebab, perbandingan jumlah sipir dengan tahanan sangat mencolok. "Bayangin saja, satu sipir berbanding 400 tahanan," kata Faris.
Artinya, seorang sipir harus menjaga 400 tahanan. Oleh karenanya, pergerakan seorang tahanan tidak mungkin teramati seluruhnya.
Sehingga, bukan tidak mungkin seorang tahanan dapat berbuat yang tidak baik di dalam tahanan.
Belum lagi kesejahteraan yang didapat sipir saat ini tidak memadai. Gaji yang tak sebanding dengan tugasnya, membuat seorang sipir harus memikul beban berat.
Yogi yang juga rekan Faris mengaku, saat ini dirinya dan sipir lain hanya mendapat uang makan sehari Rp 15 ribu. "Sedangkan kita harus stand by 12 jam," kata Yogi.
Dia berharap, seluruh kesejahteraan sipir perlu ditingkatkan. Sehingga, tugas dan tanggung jawabnya dapat dijalankan dengan baik. "Kita sih berharap dapat gaji Rp 4-5 juta," kata Yogi.
"Resiko kerja dengan penghasilan kami tidak sebanding," tambah Yogi.
sumber: vivanews Senin, 18 Januari 2010
No comments:
Post a Comment