Sejak kerusuhan yang terjadi pada Sabtu 25 Juni lalu, Lapas Kerobokan di Bali mulai berbenah. Kerugian yang ditaksir mencapai nilai Rp2,89 miliar akan dicari solusinya lewat jalan diskusi dengan pihak Badan Narkotika Nasional (BNN).
"Pelan-pelan akan dilakukan pembenahan, kita koordinasi dengan BNN," jawab Juru Bicara Direktorat Jenderal Lapas, Kemenkum HAM, Akbar Hadiprabowo saat dihubungi okezone, Selasa (5/7/2011).
Menurut Akbar, berbagai kerusakan fasilitas di dalam wilayah Lapas Kerobokan akibat perlawanan napi lapas saat sweeping tim BNN, sudah dalam tahap pembangunan kembali.
Perkara biayanya, dia menjelaskan, akan dibicarakan bersama dengan BNN. Sebab, kedua lembaga baik pihak lapas maupun BNN sama-sama merupakan lembaga milik negara. "BNN dan Lapas kan sama-sama milik negara, jadi misalnya BNN ganti rugi kan sama juga pakai uang negara, jadi mesti duduk bersama," ungkapnya.
Selain membahas seputar pembangunan kembali Lapas Kerobokan, Akbar mengatakan, antara Ditjen Lapas dan BNN juga akan berkoordinasi seputar upaya pemberantasan peredaran Narkoba dari dan di dalam Lapas.
Hingga saat ini, menurutnya, Ditjenpas belum mendapatkan laporan hasil penyelidikan kerusuhan yang terjadi di Lapas Kerobokan Bali, termasuk apakah benar terjadi peredaran narkoba dalam lapas dan kemungkinan terlibatnya pegawai lapas dalam hal tersebut.
"Ya itu dimungkinkan juga, tapi sampai saat ini belum ada laporan, penyelidikan kan dari Inspektorat Jenderal," paparnya.
sumber: okezone.com, Selasa, 5 Juli 2011
No comments:
Post a Comment